Jumat 24 Aug 2018 13:54 WIB

Turnbull Tersingkir, Scot Morrison Jadi PM Baru Australia

Scot Morrison mengalahkan Peter Dutton dan Menlu Julie Bishop.

Scott Morrison sekarang menjadi perdana menteri australia yang baru menggantikan Malcolm Turnbull.
Foto: ABC
Scott Morrison sekarang menjadi perdana menteri australia yang baru menggantikan Malcolm Turnbull.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Menteri Keuangan Australia Scott Morrison akan menjadi perdana menteri baru setelah memenangi pemilihan ketua Partai Liberal pada Jumat (24/8).

Morrison, yang akan menjadi perdana menteri Australia keenam sepanjang 10 tahun terakhir, mendapat suara terbanyak dalam pertarungan melawan mantan Menteri Dalam Negeri Peter Duton dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop.

Kemenangan Morrison diharapkan bisa menyelesaikan perpecahan di Partai Liberal menjelang pemilihan umum pada Mei 2019.

Sementara itu sang pejawat, Perdana Menteri Malcolm Turnbull, memutuskan untuk tidak turut dalam pemilihan setelah kehilangan dukungan dari mayoritas anggota partai.

Partai Liberal adalah kelompok terbesar dalam koalisi kubu konservatif di Australia. Dalam sejumlah jajak pendapat yang digelar beberapa bulan terakhir. Koalisi tersebut selalu tertinggal oleh kubu oposisi Partai Buruh.

Baca juga, PM Australia Malcolm Turnbull Menolak Mundur.

Pemilihan ketua baru dimulai pada Selasa setelah Dutton kalah tipis dari Turnbull.

Banyak pihak kemudian meminta pemilihan kedua, yang kemudian digelar pada Jumat setelah Turnbull menerima sebuah surat permintaan pergantian pemimpin yang ditandatangani oleh mayoritas anggota partai.

Sebelum pemilihan, Turnbull mengatakan, dia akan mundur dari parlemen jika kehilangan jabatan sebagai perdana menteri. Hal itu membuat pemerintah baru itu harus menghadapi pemilihan sela.

Media Australia melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Julie Bishop yang kalah dalam pemilihan ketua partai, juga akan mundur dari politik.

Turnbull berkuasa sejak September 2015 melalui sebuah kudeta internal partai. Sebagai seorang tokoh liberal, dia sulit mendapat simpati di kalangan pemilih konservatif dan hanya menang tipis pada pemilu 2016 lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement