Sabtu 25 Aug 2018 05:05 WIB

Kanada Rundingkan Pertikaian Diplomatik dengan Saudi

Kanada tetap prihatin dengan catatan hak asasi manusia Saudi.

Bendera Arab Saudi dan Kanada.
Foto: Al Bawaba
Bendera Arab Saudi dan Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID, NANAIMO -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan sedang merundingkan pertikaian diplomatik dengan Arab Saudi, Kamis (24/8). Pertikaian kedua negara terjadi akibat desakan Ottawa terhadap otoritas Riyadh untuk segera membebaskan sejumlah aktivis hak asasi manusia yang dipenjara.

Meski demikian, Trudeau menegaskan Kanada tidak akan menjilat ludahnya sendiri terkait keprihatinan terhadap catatan hak asasi manusia di Arab Saudi. "Kami terus menjalin kontak diplomatik dengan Saudi. Sangat penting bagi kami untuk membangun hubungan yang baik dengan semua negara di dunia," kata Trudeau usai menggelar rapat kabinet di provinsi British Columbia.

Trudeau kemudian menjawab pertanyaan terkait dugaan kejaksaan Arab Saudi tengah menuntut hukuman mati terhadap aktivis hak asasi manusia. "Pada saat yang sama, kami telah menyatakan keprihatinan kami terhadap hukuman yang dijatuhkan oleh Arab Saudi, juga kepedulian kami untuk membela hak asasi manusia dan nilai-nilai yang kami yakini ke seluruh belahan dunia," kata dia.

Arab Saudi sejak bulan lalu menghentikan aktivitas perdagangan baru dengan Kanada, melarang impor gandum dari negara yang sama, mengusir duta besar Kanada, serta meminta 1.000-an pelajar Saudi di negara Amerika Utara tersebut untuk pulang.

Mereka marah atas cicitan dari menteri luar negeri Kanada yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Kedutaan Kanada di Riyadh. Namun, lima universitas di Kanada mengatakan pada Rabu bahwa Saudi memberikan perpanjangan waktu selama tiga pekan bagi calon dokter yang bersekolah di universitas mereka, saat hampir 1.000 orang terburu-buru menyelesaikan urusannya.

Baca juga: Ketegangan Hubungan Kanada-Saudi Ganggu Perjalanan Haji

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement