REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer AS membatalkan bantuan senilai 300 juta dolar AS ke Pakistan. Bantuan tersebut sebelumnya ditangguhkan lantaran kegagalan Islamabad mengambil tindakan tegas terhadap gerilyawan.
Pemerintahan Trump mengatakan, Islamabad memberi tempat yang aman bagi para pemberontak yang melancarkan perang 17 tahun di tetangganya Afghanistan. Trump menyebut Pakistan tak menghargai bantuan yang telah diberikan oleh Paman Sam.
Tuduhan ini dibantah oleh Pakistan. Namun, para pejabat AS menyebutkan kemungkinan bahwa Pakistan dapat memperoleh kembali dana dukungan tersebut jika mengubah perilakunya.
"Karena kurangnya tindakan tegas Pakistan untuk mendukung Strategi Asia Selatan, sisa 300 juta dolar AS diprogram ulang," kata juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Kone Faulkner.
Faulkner mengatakan, Pentagon bertujuan memakai 300 juta dolar AS untuk prioritas mendesak lainnya. Namun hal itu perlu disetujui oleh Kongres.
Baca juga, 127 Orang Tewas dalam Serangan Bom Pakistan.
Dia mengatakan, 500 juta dolar lagi di Dana Pendukung Koalisi (CSF telah dilucuti oleh Kongres dari Pakistan awal tahun ini. Dengan begitu jumlah total yang dipotong menjadi 800 juta dolar AS.
Pengumuman ini disampaikan menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan pejabat militer AS, Jenderal Joseph Dunford, ke Islamabad. Mattis mengatakan kepada wartawan Selasa lalu bahwa memerangi militan akan menjadi bagian utama dari diskusi.
Para ahli berpendapat, tempat perlindungan militan di Pakistan telah memungkinkan gerilyawan yang terkait dengan Taliban di Afghanistan merencanakan serangan mematikan.