Senin 17 Sep 2018 03:49 WIB

Buat Para Pengunjung Sakit, Restoran di Salisbury Disegel

Mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia juga terbunuh di Salisbury.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Endro Yuwanto
Serangan racun novichok
Foto: republika
Serangan racun novichok

REPUBLIKA.CO.ID, WILTSHIRE -- Kepolisian Wilthshire menutup sebuah restoran di Salisbury, Inggris. Sebuah restoran Prezzo ditutup dan segel setelah dua orang laki-laki dan perempuan sakit saat berada di sana. 

Kepolisian menutup area sekitar restoran tersebut setelah kejadian itu. Kepolisian Wiltshire pun mengumumkan penutupan ini di akun resmi media sosial Twitter mereka. 

"Sebagai tindak pencegahan, restoran dan jalan di sekitarnya telah ditutup sementara, petugas kepolisian masih berjaga di tempat kejadian dan memastikan apa penyebab para korban jatuh sakit," kata pernyataan Kepolisian Wiltshire, Senin (17/9). 

Penutupan restoran di Salisbury ini membantu Rusia untuk membantah tuduhan upaya pembunuhan Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury pada bulan April lalu. Saat ini Rusia sedang berusaha keras membantah keterlibatan mereka pada upaya pembunuhan mantan mata-mata Rusia tersebut. 

Skripal dan Yulia diracun menggunakan gas syaraf dikenal dengan Novichok. Sebuah senjata kimia berupa gas yang dikembangkan oleh Uni Soviet dan Rusia pada tahun 1971 sampai 1993. 

Jaksa Inggris menuduh Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov sebagai orang yang berusaha membunuh Skripal dan Yulia. Jaksa Inggris juga yakin mereka bekerja sebagai petugas intelijen rusia. 

Tapi melalui wawancara dengan Rusia Today, stasiun televisi milik pemerintah Rusia, kedua laki-laki tersebut mengatakan keberadaan mereka di lokasi kejadian hanyalah kebetulan. Mereka mengaku hanyalah turis. Mereka mengatakan datang ke Inggris untuk mengunjungi Salisbury agar bisa melihat kathedral. 

"Di Salibury ada katedral terkenal, tidak hanya populer di Eropa tapi seluruh dunia, terkenal dengan menara puncak setinggi 123 meter, terkenal karena jamnya, salah satu yang pertama dibuat dan masih berfungsi," kata Boshirov. 

Semua yang dikatakan oleh Petrov dan Boshirov tentang Salisbury dapat diketahui melalui Wikipedia. Informasi ini juga tersedia di Wikipedia bahasa Rusia. Maka alasan Petrov dan Boshirov dianggap sangat tidak kuat. Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin sudah mengatakan keduanya hanya warga sipil biasa. Ia juga memastikan baik Petrov maupun Boshirov tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement