REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah layanan kereta yang menghubungkan Bandara Melbourne ke pusat kota (CBD) yang akan tersedia dalam waktu sembilan tahun telah dibeberkan oleh sebuah konsorsium dengan nilai proyek 15 miliar dolar Australia.
Konsorsium bernama AirRail Melbourne ini terdiri dari Dana Pensiun IMF Investors, Bandara Melbourne, dan Metro Trains, dan mereka akan menyediakan dana lima miliar dolar Australia. Pemerintah Federal Australia dan pemerintah negara bagian Victoria akan sama-sama menyediakan dana 5 miliar dolar Australia. Proyek tersebut akan mulai dibangun selama enam atau tujuh tahun dimulai 2020 dan dibuka setahun setelah Melbourne Metro dibuka di 2027.
"Artinya adalah bersama dengan pemerintah, proyek ini akan bernilai 15 miliar dolar Australia dan berarti Victoria akan memiliki layanan kereta kelas dunia dan yang lainnya." kata pemimpin proyek Danny Elia.
Menurut rencana baru ini, jalur kereta baru sepanjang 27 Km akan dibangun antar-Stasiun Southern Cross di CBD dengan Bandara Melbourne, lewat 'super hub' di Sunshine. Saat ini, angkutan umum yang tersedia bagi pengguna Bandara Melbourne adalah jaringan bus Skybus, taksi, dan kendaraan pribadi.
Selain jalur baru, juga akan ada dua terowongan yang menghubungkan Southern Cross dan Sunshine, dan sebuah stasiun kereta bawah tanah di bandara. Menurut Elia, dengan adanya jalur kereta tersebut, pengguna akan bisa mencapai pusat kota dari Bandara dalam waktu 20 menit, dengan tiket sekitar 20 dolar AS dengan kereta tersedia tiap 10 menit.
Dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat selama beberapa tahun terakhir, pembangunan infrastruktur banyak dilakukan di Victoria. Dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta orang saat ini, dalam 10 tahun mendatang, jumlah penduduk di Victoria (termasuk Melbourne) bisa meningkat menjadi 8 juta dan diperkirakan akan mengalahkan New South Wales sebagai negara bagian paling banyak penduduknya di Australia.
Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini
Ikuti Whatsapp Channel Republika