REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Mantan wakil perdana menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi tiba di pengadilan Kuala Lumpur pada Jumat (19/10) untuk menjalani persidangan atas 45 dakwaan korupsi. Ia menjadi politikus senior terakhir yang terjerat kasus korupsi sejak koalisi Pakatan Harapan mengambil alih pemerintahan.
Zahid, yang saat ini memimpin oposisi sebagai Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), melambaikan tangan kepada pendukungnya dan media ketika ia sampai di pengadilan. Dia dituduh melakukan penyalahgunaan kekuasaan, pelanggaran kepercayaan, dan pencucian uang sebesar 27,4 juta dolar AS.
Beberapa tuduhan terkait dengan penyalahgunaan dana dari yayasan amal yang dibentuk oleh keluarganya. Sementara tuduhan lainnya terkait dengan pembayaran yang dia terima ketika menjabat sebagai menteri dalam negeri dari 2013 hingga awal tahun ini. Namun Zahid membantah melakukan kesalahan.
UMNO memerintah Malaysia selama enam dekade sebelum akhirnya harus menerima kekalahan dalam pemilihan umum pada Mei lalu. Kekalahan itu terjadi di tengah kemarahan publik yang memuncak atas skandal dana negara 1MDB yang didirikan oleh mantan perdana menteri dan menteri keuangan Najib Razak.
Baca juga, Rosmah Akhirnya Ditangkap KPK Malaysia.
Zahid telah menghabiskan malam di tahanan setelah ditangkap pada Kamis (18/10) oleh Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC). Pengadilan menetapkan jaminan sebesar 481 ribu dolar AS dan Zahid diperintahkan untuk menyerahkan paspornya.
UMNO bersikeras kasus terhadap pemimpin mereka bermotif politik. Saudara Zahid, Mohamad Lokman Hamidi, mengatakan Jumat adalah 'hari hitam' bagi Malaysia. "Saudaraku tidak bersalah," kata dia kepada wartawan, dikutip Aljazirah.
Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, sudah menghadapi persidangan terkait dengan beberapa tuduhan skandal 1MDB. Najib dilaporkan telah berada di pengadilan pada Jumat (19/10) untuk memberikan dukungan moral kepada mantan wakilnya.
Najib telah membantah melakukan kesalahan dan mengaku tidak bersalah atas 32 dakwaan pidana yang melibatkan dana lebih dari 553 juta dolar AS. Rosmah juga memberikan pengakuan yang sama atas 17 pelanggaran pencucian uang.
Malaysia telah membekukan ratusan rekening bank dan melarang beberapa orang untuk melakukan perjalanan ke luar negeri. Keputusan ini merupakan bagian dari proses penyelidikan skandal 1MDB.
Pada Juni lalu, MACC mengatakan telah membekukan beberapa rekening terkait dengan UMNO sebagai bagian dari penyelidikan 1MDB. Otoritas AS menyatakan lebih dari 4,5 miliar dolar AS telah disalahgunakan dari 1MDB, dan hampir 700 juta dolar AS telah dialihkan ke rekening bank pribadi Najib.