REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Wali Kota Ogden Utara, salah satu kota di negara bagian Utah, Amerika Serikat (AS), tewas di ibu kota Afghanistan, Kabul pada Sabtu (3/11). Ia tewas akibat serangan yang dilakukan oleh 'orang dalam' di tentara Afghanistan.
Kematian Brent Taylor, yang juga merupakan anggota Garda Nasional Utah, dikonfirmasi oleh Gubernur Letnan Utah Spencer Cox. Ia menyampaikan rasa kehilangannya lewat Facebook.
"Saya membenci kejadian ini. Saya kehabisan kata-kata. Aku suka (kepribadian) Wali Kota Taylor, istrinya yang luar biasa, Jennie, dan 7 anak-anaknya yang manis," kata Cox.
Pada awal tahun ini, Taylor bertugas di Afghanistan dan meninggalkan Ogden Utara, sebuah kota yang dihuni sekitar 17 ribu orang dan berjarak sekitar 70 km di sebelah utara Salt Lake City.
Menurut The Deseret News, sebuah surat kabar Utah, ini adalah penempatan keempatnya. Misi yang dipimpin NATO di Afghanistan mengatakan, seorang anggota angkatan bersenjata AS tewas. Namun mereka tidak mengidentifikasi korban tewas itu.
"Laporan-laporan awal menunjukkan bahwa penyerang adalah anggota Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan. Laporan-laporan awal juga menunjukkan bahwa penyerang itu segera dibunuh oleh Pasukan Afghanistan lainnya," kata misi itu dalam sebuah pernyataan.
Baca juga, Dua Masjid Afghanistan Diserang Bom, 63 Orang Tewas.
Serangan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian insiden "green-on-blue". Insiden ini melibatkan tentara Afghanistan, tapi loyal ke milisi. Pada tahun ini, anggota pasukan Afghanistan pro-milisi membunuh penasihat AS. Seorang tentara Cezka di provinsi Herat barat juga tewas bulan lalu.
Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan pada September bahwa pelatihan dan pemeriksaan pasukan Afghanistan sedang ditingkatkan untuk meminimalkan serangan tersebut. Beberapa pelatihan dan operasi untuk penasihat AS telah dikurangi sambil menilai kondisi keamanan.
Bulan lalu, komandan NATO di Afghanistan, Jenderal Scott Miller, berhasil menyelamatkan diri saat pengawal gubernur provinsi melepaskan tembakan ke sekelompok pejabat AS dan Afghanistan di provinsi selatan Kandahar.
Sepekan yang lalu, Taylor mendesak orang AS untuk memilih dalam pemilihan kongres pada Selasa. "Apakah Partai Republik atau Demokrat menang, kita semua harus ingat bahwa kita memiliki lebih banyak orang Amerika yang menyatukan kita daripada memecah belah kita," katanya.