Rabu 21 Nov 2018 13:27 WIB

Korban Kebakaran Kalifornia Terancam Diterjang Banjir Lumpur

Badai Pasifik diperkirakan menghantam wilayah Kalifornia Utara.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Anggota California Army National Guard mencari korban di sisa rumah yang terbakar di Paradise, Kalifornia, akibat kebakaran hutan, Rabu (14/11).
Foto: AP
Anggota California Army National Guard mencari korban di sisa rumah yang terbakar di Paradise, Kalifornia, akibat kebakaran hutan, Rabu (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, CHICO -- Penduduk Kalifornia Utara yang kehilangan rumah akibat kebakaran hutan mematikan, kini tengah bersiap menghadapi hujan dan banjir lumpur. Hujan dan lumpur diperkirakan akan menenggelamkan tenda pengungsian mereka.

Badai Pasifik yang akan menghantam wilayah itu juga dipastikan akan menyulitkan tim penyelamat dalam mencari ratusan korban kebakaran yang masih dinyatakan hilang. Saat ini sudah 81 orang yang ditemukan tewas dalam insiden itu.

 

Curah hujan setinggi 15 cm diperkirakan akan turun selama beberapa hari, mulai Rabu (21/11), di Kota Paradise. Kota tersebut berpenduduk hampir 27 ribu orang, yang sebagian besar bangunan rumahnya telah habis dilalap api.

 

Prakiraan cuaca menunjukkan, hujan akan membuat lumpur-lumpur sungai naik ke permukaan dan menuruni lereng-lereng yang terbakar api. Lahan seluas 61.107 hektare tercatat telah terbakar dari kaki bukit Sierra di utara San Francisco.

 

Menurut ahli hidrologi Cindy Matthews dari National Weather Service (NWS), karena evakuasi massal masih dilakukan sejak kebakaran terjadi pada 8 November, banyak orang yang bisa terjebak dalam bahaya banjir lumpur. Pihak berwenang di Kalifornia telah memperingatkan penduduk untuk berhati-hati terhadap bahaya aliran lumpur.

 

Sementara itu, hujan akan memberi keuntungan bagi petugas pemadam kebakaran yang masih bekerja untuk memadamkan api. Walaupun badai akan menbahayakan banyak penduduk yang mengungsi di tempat penampungan darurat.

 

"Ada orang-orang yang masih tinggal di tenda-tenda. Tentu saja hujan akan membantu, tetapi akan ada angin yang juga datang dengan kecepatan 64 km hingga 72 km per jam," kata ahli cuaca NWS, Eric Kurth.

 

Salah satu pengungsi, Kelly Boyer, mengaku telah kehilangan rumahnya di Paradise dan saat ini ia tinggal di sebuah tenda pengungsian di luar toko Walmart di Chico. Suhu rendah di malam hari di dalam tenda telah jatuh di atas titik beku.

 

Boyer mengatakan, dia bersyukur atas palet kayu dan terpal plastik yang disumbangkan oleh penduduk setempat kepada para pengungsi. Bahan-bahan itu telah membantu menjaga tenda mereka dari basahnya hujan, meski mereka masih akan terancam oleh lumpur. "Ini akan menjadi kota lumpur," kata dia. 

 

Asap dari kebakaran hutan Kalifornia dilaporkan telah sampai ke West Coast dalam bentuk kabut. "Jadi, jika Anda pikir udara agak kabur sore ini, itu adalah asap Kalifornia yang bergerak," ungkap pensiunan ahli meteorologi NWS, Gary Szatkowski.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement