Palestina Masalah Kemanusiaan
Jurnalis asal Brasil, Fabio Jose Bosco, mengatakan, kehadirannya pada acara ini guna membangun strategi membela Palestina dari sisi perspektif media. Sebab, kata Fabio, media jelas berperan besar dalam memberikan informasi yang utuh mengenai kondisi Palestina. "Palestina bukan hanya masalah orang-orang Palestina atau Arab, ini adalah masalah kemanusiaan," ujar Fabio.
Profesor media di Al-Najah University Tepi Barat, Farid Abu Dheir, menyebut permasalahan terbesar Palestina saat ini ada lah berhadapan dengan musuh yang berinvestasi di media. Dengan penguasaan medianya, mereka membangun jaringan media secara global untuk mendukung narasi yang mereka ciptakan.
"Kita menderita selama beberapa dekade karena hegemoni mereka. Tapi, kini kita hidup di era media sosial dan kita pun masih belum mampu mengalahkan narasi yang dikembangkan Israel," kata Farid.
Jurnalis asal India, Urmilesh Singh, mengatakan, untuk menggencarkan narasi yang mendukung rakyat Palestina, kendalanya bukanlah pada perbedaan bahasa. Menurutnya, kendala utama adalah perspektif atau cara pandang, bukan pada alat komunikasinya. "Bagaimana menjadikan perspektif yang menancap pada masyarakat dunia bahwa ada kekerasan terhadap kemanusiaan di sana," ujar Urmilesh.
Wartawan asal Malaysia Farrah Adeeba Asyraf mengungkapkan pentingnya upaya kolektif guna meningkatkan kesadaran media pada isu Palestina. Menurutnya, media perlu bersatu merumuskan rencana, mengidentifikasi kelemahan, dan bekerja dalam kesatuan gerak, utamanya di media sosial. "Ada peluang besar melakukan pembelaan Palestina menggunakan platform media digital," kata Farrah. n ed: fitriyan zamzami