Kamis 22 Nov 2018 09:00 WIB

230 Kerangka Manusia Ditemukan di Kuburan Massal Sri Lanka

Diduga kuburan massal ini merupakan korban perang antara Macan Tamil dan pemerintah.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Teguh Firmansyah
Police Line (ilustrasi)
Foto: www.nbcmiami.com
Police Line (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANNAR -- Setidaknya 230 kerangka ditemukan di sebuah kuburan massal di barat laut Sri Lanka, Mannar. Ini merupakan penemuan situs kuburan massal terbesar di kota tersebut.  

"Kami telah menggali lebih dari 230 kerangka sejauh ini," kata Profesor Raj Somadeva, seorang arkeolog forensik dari Universitas Kelaniya dekat Colombo yang memimpin tim di lokasi tersebut, kemarin.

Kuburan itu sebetulnya ditemukan pada awal tahun ini. Pada penggalian hingga Agustus lalu baru 90 kerangkan yang ditemukan. Namun jumlahnya kini meningkat lebih dari dua kali lipat.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan setidaknya 20 ribu orang hilang selama perang sipil panjang Sri Lanka yang berakhir pada 2009.

Perang 26 tahun antara pasukan dan separatis pemberontak Tamil menyebabkan sedikitnya 100 rib orang tewas.

Pengadilan memerintahkan penggalian di lokasi bekas depot koperasi dekat terminal bus utama. Hal ini setelah sebuah kerangka manusia ditemukan oleh pekerja yang menggali fondasi untuk gedung baru awal tahun ini.

Masih belum jelas siapa korbannya atau bagaimana mereka meninggal.

Menurut Profesor Raj ini adaah kuburan massal terbesar yang pernah ia gali. Dia mengatakan bahwa selain dari sisa-sisa manusia, para arkeolog juga menemukan benda-benda porselen, keramik dan logam, di samping beberapa perhiasan yang dikenakan oleh para korban.

"Tulang-tulang berserakan dan sangat sulit untuk melacak tubuh mereka dan beberapa tulang hilang dan itu kacau," ujarnya.

Kota Mannar didominasi oleh etnis minoritas Tamil dan tokoh masyarakat mengatakan ratusan orang dari wilayah itu hilang selama konflik puluhan tahun antara pasukan keamanan Sri Lanka dan pemberontak Macan Tamil.

Sementara kota Mannar sebagian besar berada di bawah kendali militer selama perang saudara. Sementara pemberontak Macan Tamil mendominasi daerah sekitarnya dan banyak bagian lain dari kabupaten. Militer merebut seluruh distrik setelah pertempuran ganas yang berakhir hampir 10 tahun yang lalu.

Sejumlah kuburan massal telah digali di bekas zona perang Sri Lanka sejak konflik berakhir. Sisa-sisa 96 kerangka manusia ditemukan pada 2014 di sebuah situs di bagian lain Mannar - berdekatan dengan Thiruketheeswaram, sebuah kuil Hindu yang terkemuka.

Tetapi empat tahun kemudian masih belum ada kejelasan dalam kasus itu, tentang siapa yang dibunuh dan oleh siapa. Kelompok-kelompok hak asasi menuduh bahwa baik militer maupun Macan Tamil yang dikalahkan menimbulkan korban sipil.

Tetapi pemerintah selalu menyangkal bahwa pasukannya ada hubungannya dengan kematian atau penghilangan orang sipil.

Setelah bertahun-tahun tekanan internasional, pemerintah awal tahun ini membentuk badan independen, Kantor Orang Hilang (OMP), untuk menyelidiki penghilangan tersebut. OMP telah menyediakan pendanaan parsial untuk penggalian di Mannar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement