REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Maskapai penerbangan milik Argentina, Aerolineas Argentinas telah membatalkan seluruh penerbangan yang dijadwalkan Senin (26/11). Pembatalan dilakukan beberapa hari sebelum Argentina menjadi tuan rumah pertemuan G20.
Sebanyak lebih dari 370 penerbangan akan dibatalkan dan berdampak pada 40 ribu wisatawan. Keputusan pembatalan penerbangan dilakukan karena mogok kerja yang sedang dilakukan pilot dan pekerja lainnya.
Pada 30 November, pertemuan tahunan para pemimpin dari 20 ekonomi terbesar dunia akan diadakan di Buenos Aires. KTT G20 akan menjadi yang terbesar yang pernah diadakan di Argentina.
Negara dengan inflasi dan resesi ini berencana memanfaatkan pertemuan G20 untuk menunjukkan kebijakan ramah lingkungan dari Presiden Mauricio Macri. Namun kebijakan ini gagal menarik investasi asing yang signifikan sejak menjabat pada akhir 2015.
Sering terjadinya pemogokan oleh aktivis serikat pekerja menjadi alasan mengapa investor masih enggan menanamkan uangnya di Argentina.
"Mengingat kebutuhan untuk melindungi penumpangnya, Aerolineas terpaksa membatalkan seluruh operasi yang dijadwalkan untuk hari itu dan memprogram ulang penerbangan dengan cara yang paling teratur," kata pernyataan seperti dilansir Reuters.
Dari 00.00 Senin pagi 26 November akan ada penghentian total kegiatan penerbangan. Pemogokan kerja terakhir dilakukan terkait upah yang tidak memadai.
Penghentian tenaga kerja adalah hal umum di Argentina karena majikan sulit memberikan kenaikan gaji sesuai dengan inflasi. Inflasi tahunan diperkirakan akan mencapai 47 persen pada akhir tahun ini.