Kamis 29 Nov 2018 17:48 WIB

Dua Kapal Angkatan Laut AS Lewati Selat Taiwan, Cina Terusik

Keberadaan kapal AS di Taiwan berisiko meningkatkan ketegangan dengan Cina.

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Selat Taiwan
Foto: CNN
Selat Taiwan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dua kapal angkatan laut Amerika Serikat (AS) melintas di Selat Taiwan pada Rabu (28/11), yang merupakan operasi ketiga AS pada tahun ini.

Keberadaan dua kapal AS itu berisiko meningkatkan ketegangan lebih lanjut dengan Cina. Tetapi Taiwan melihat hal itu sebagai bentuk dukungan dari pemerintah Donald Trump.

"Perjalanan kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Angkatan Laut AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan," ujar Armada Pasifik AS dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal angkatan laut AS hanya melakukan transit normal melalui perairan internasional di Selat Taiwan. Menurutnya, pasukan Taiwan telah memantau perjalanan kapal-kapal itu.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Cina Geng Shuang pada Kamis mengatakan Beijing menyesali tindakan yang dilakukan AS. "Kami mendesak Amerika Serikat untuk dengan hati-hati dan tepat menangani masalah Taiwan, menghindari merusak perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan dan hubungan Cina-AS," Katanya.

Langkah terbaru AS tersebut dilakukan menjelang pertemuan antara Trump dan Presiden Cina Xi Jinping di sela-sela KTT G20 Argentina. Angkatan Laut AS melakukan misi serupa di perairan internasional selat Taiwan pada Juli lalu, yang merupakan pelayaran pertama dalam waktu sekitar satu tahun.

Operasi terbaru itu menunjukkan bahwa Angkatan Laut AS sedang meningkatkan laju pelintasan selat. Washington tidak memiliki hubungan formal dengan Taiwan, tetapi AS terikat oleh hukum untuk membantu Taiwan mempertahankan diri. Pentagon mengatakan Washington telah menjual senjata kepada Taiwan senilai lebih dari 15 miliar dolar AS sejak 2010.

Cina telah meningkatkan tekanan untuk menegaskan kedaulatannya atas pulau itu, yang dianggap sebagai provinsi Cina yang memisahkan diri. Taiwan hanyalah salah satu dari sejumlah besar masalah  dalam hubungan AS-Cina. Masalah lainnya termasuk perang dagang, sanksi AS dan masalah Laut Cina Selatan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement