Ahad 16 Dec 2018 10:04 WIB

Tujuh Warga Sipil Tewas Tertembak Di India

Warga sipil tewas dalam baku tembak pasukan India dengan pemberontak

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Nidia Zuraya
Penduduk Muslim Kashmir bentrok dengan aparat kepolisian di Siranagar, Kashmir, India. ilustrasi
Foto: Dar Yasin/AP
Penduduk Muslim Kashmir bentrok dengan aparat kepolisian di Siranagar, Kashmir, India. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Pasukan India yang baku tembak dengan pemberontak di Kashmir menembak tujuh warga sipil. Kepolisian dan warga mengatakan peristiwa terjadi ketika kerumunan besar mendatangi mendatangi lokasi baku tembak untuk mendukung para pemberontak.

Warga menuduh tentara melepaskan tembakan ke arah kerumunan. Polisi dalam pernyataan mereka mengatakan peristiwa tersebut memang sesuatu yang disesalkan tapi pengunjuk rasa berada terlalu dekat di area pertempuran.

Para pemberontak yang ingin menentang kekuasaan India atas Kashmir mengatakan pembunuhan tersebut bagian dari kebijakan India. Mereka juga mengadakan hari berkabung selama tiga hari dan meminta warga Kashmir menghentikan segala aktivitas mereka.

"(Pemerintah India) harus menghentikan tindak tidak berperikemanusiaan ini karena tidak akan menghasilkan apa pun kecuali pemberontakan dan kebencian lebih lanjutnya," Pemimpin kelompok separtis Kashmir, Mirwaiz Umar Farooq di media sosial Twitter, seperti dilansir dari Washington Post Ahad (16/12).

Aksi baku tempak dimulai ketika pasukan India mengepung desa di sebelah selatan Pulwama, wilayah tempat para pemberontak bersembunyi. Pejabat polisi India Muneer Ahmed Khan mengatakan para pemberontak loncat keluar dari rumah penduduk dan mengambil posisi di sebuah apel kebun sambil menembaki tentaran dan pasukan kontra-pemberontak.

Tiga orang pemberontak dan seorang tentara tewas dalam baku tembak tersebut. Sementara satu orang tentara cedera. Pada saat yang bersamaan ratusan orang meneriakan slogan-slogan dukungan kepada pemberontak dan meminta India mengakhiri penguasaan mereka atas wilayah Himalaya tersebut. Penduduk juga melemparkan batu kepada polisi untuk membantu pemberontak.

Pasukan pemerintah menembakan senjata tumpul, tajam dan gas air mata untuk menghentikan mereka. Membunuh tujuh orang dan melukai setidaknya 40 lainnya. Polisi mengatakan sembilan orang dalam masa kritis.

Khan mengatakan kerumunan datang dari berbagai arah. Penduduk setempat mengatakan tentara melepaskan tembak tanpa pandang bulu ke arah pengunjuk rasa.

"Mereka menembaki kami seolah-olah mereka sedang berlatih," kata salah satu penduduk setempat Shabir Ahmed, yang sedang menemani seorang warga yang terluka.

Dua polisi yang tidak disebutkan namanya mengatakan warga sipil tewas dalam unjuk rasa anti-India. Namun salah satu penduduk Ubaid Ahmed mengatakan setidaknya dua orang warga sipil termasuk seorang remaja laki-laki dalam baku tembak.

Ubaid Ahmed mengatakan tentara yang dilengkapi kendaraan lapis baja menembaki sejumlah kecil warga sipil dari area pertempuran untuk menjauh dari sana. Ketika kendaraan tersebut tidak bisa bergerak di pinggir jalan salah satu tentara menembak salah seorang warga sipil.

Pembunuhan warga sipil ini memicu unjuk rasa anti-India di beberapa wilayah termasuk Srinagar. Tapi belum ada laporan yang menyebutkan ada warga yang cedera dalam unjuk rasa tersebut.

Beberapa tahun terakhir kebanyak anak muda di Khasmir menunjukan dukungan terbuka kepada pemberontak. Mereka juga melindungi mereka saat para pemberontak bentrok dengan tentara pemerintah.

India dan Pakistan masing-masing mengklaim wilayah yang terbelah di Kashmir. Pemberontak Kashmir telah berperang melawan pemerintah India sejak 1989. Sebagian besar warga Kashmir mendukung pemberontak karena ingin wilayah tersebut masuk Pakistan atau menjadi negara merdeka.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement