Senin 17 Dec 2018 07:55 WIB

Cina Izinkan Diplomat Kanada Temui Pengusaha yang Ditahan

Trudeau mengatakan hubungan Kanada dan Cina kini rumit.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
PM Kanada Justin Trudeau
Foto: Reuters
PM Kanada Justin Trudeau

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kementerian Luar Negeri Kanada mengatakan diplomat mereka sudah diberi akses untuk menemui Michael Spavor. Pengusaha yang memiliki hubungan erat dengan Korea Utara (Korut) tersebut adalah warga Kanada kedua yang ditahan Cina pada pekan lalu.

Dalam pernyataan yang diberikan kepada media, Kementerian Luar Negeri Kanada mengatakan duta besar Kanada untuk Cina John McCallum sudah bertemu dengan Spavor. Michael Korvrig dan Spavor ditahan setelah Kanada menahan petinggi perusahaan teknologi Huawei atas permintaan ekstradiksi Amerika Serikat.

Baca Juga

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan penangkapan ini tidak bisa diterima, Jumat (15/12). Di stasiun televisi yang dikelola negara, CTV, Trudeau mengatakan ia akan menanggapi penahanan ini secara serius.

"Kami sudah menghubungi pejabat Cina untuk mengetahui atas dasar apa sebenarnya mereka ditahan? Mengapa mereka ditahan?" kata Trudeau dalam siaran yang ditayangkan pada Ahad (17/12).

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan Cina harus melepaskan dua warga Kanada tersebut. Spavor dan mantan duta besar Kovrig ditahan polisi Cina setelah polisi Kanada menahan Chief Financial Officer Huawei Meng Wanzhou pada 1 Desember lalu.

Jaksa penuntut AS menuduh Meng menyesatkan bank-bank multinasional dalam transaksi yang berhubungan dengan Iran sehingga membuat bank tersebut berisiko melanggar sanksi AS ke Iran. Meng yang juga putri pendiri Huawei menegaskan dirinya tidak bersalah.

Kepada CTV, Trudeau mengatakan Kanada akan terus memperkuat hubungan perdagangan dengan Cina. Tapi ia juga mengakui kini untuk membuat hal tersebut terjadi menjadi semakin rumit.

"Kami harus melakukan dengan cara yang benar menurut nilai-nilai kami dan membela kepentingan warga Kanada dan membuat keseimbangan ini sangat kompleks, lebih sulit lagi akhir-akhir ini," kata Trudeau.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement