Jumat 28 Dec 2018 14:06 WIB

Jurnalis Tunisia Bakar Diri untuk Protes Kemiskinan

Aksi unjuk rasa pun langsung terjadi di sejumlah kota di Tunisia.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Dwi Murdaningsih
Membakar diri (ilustrasi)
Foto: yustisi.com
Membakar diri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Seorang jurnalis Tunisia bernama Abderrazk Zorgui (32 tahun) tewas usai aksi bakar diri di Kota Kasserine, Senin (24/12). Tewasnya Zlrgui pun memicu aksi unjuk rasa besar di sejumlah kota. 

Sebelum membakar diri, Zorgui sempat merekam pernyataan terakhirnya. Dikutip dari The Guardian, Zorgui melakukannya sebagai bentuk protes karena frustasi atas kemiskinan dan krisis ekonomi yang melanda negaranya.

"Untuk anak-anak Kasserine yang tidak memiliki penghidupan, hari ini saya memulai revolusi," kata Zorgui dalam video .

Setelah rekaman itu tersebar, aksi unjuk rasa pun langsung terjadi di sejumlah kota di Tunisia, antara lain Jbeniana dan Tebourba. Sejumlah orang juga ditangkap oleh polisi dalam demonstrasi berujung bentrokan itu.

Aksi bakar diri Zorgui sendiri mengingatkan pada 2010 lalu. Ketika itu, seorang pedagang bernama Mohammed Bouazizi tewas setelah melakukan hal serupa. Ia protes atas kekerasan polisi dan sikap represif pemerintah saat menghadapi unjuk rasa menuntut perbaikan ekonomi dan demokratisasi. 

Aksi Bouazizi juga terjadi di Kasserine, tempat titik mula aksi besar yang kemudian menyebar ke daerah lainnya. Hingga akhirnya, aksi ini menggulingkan pemerintahan mantan presiden diktator Zine al-Abidine Ben Ali.

Revolusi Tunisia itu yang menjadi titik fenomena Kebangkitan Arab yang menyebar ke sejumlah negara Afrika Utara dan Timur Tengah.  Delapan tahun berselang, proses transisi demokrasi di Tunisia masih berjalan. Namun, yang lebih mendesak adalah perbaikan ekonomi yang tak kunjung terlihat. Para politikus Tunisia justru sedang berebut pengaruh menjelang pemilihan presiden pada 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement