Rabu 02 Jan 2019 02:43 WIB

Kronologi Penikaman di Manchester Menurut Polisi

Tiga orang menjadi korban penikaman, di antaranya seorang polisi.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Yudha Manggala P Putra
Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Seorang pria ditangkap karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan yang terjadi di stasiun kereta api Kota Victoria, Inggris pada malam perayaan tahun baru. Dua bilah pisau yang ditemukan di tempat kejadian dikabarkan diamanakan sebagai barang bukti.

Seperti dilansir BBC, Rabu (2/1) WIB, seorang wanita berusia sekitar 50 tahun mengalami luka pada bagian wajah dan perutnya akibat tikaman pelaku. Selain itu, seorang pria yang juga berusia 50 tahun mendapatkan luka yang serupa pada bagian perut.

Bukan hanya warga sipil yang menjadi korban penikaman, seorang petugas kepolisian berusia 30 tahun juga menjadi korban dan mendapat luka tikaman pada bagian pundak dan telah dilarikan ke rumah sakit.

Produser BBC 5 Sam Clack yang kebetulan berada di lokasi kejadian saat penikaman terjadi mengaku melihat seorang pria melakukan penikaman. Dia juga mengatakan bahwa pria tersebut membawa pisau dapur panjang untuk melakukan aksinya.

"Sepertinya mereka bertengkar, tapi wanita itu berteriak hingga seorang polisi menghampiri mereka, lalu pria itu terlihat ketakutan dan mengeluarkan pisau," kata Clack kepada BBC News yang dilansir Republika, Rabu (2/1).

Sementara itu, Asisten Kepala Polisi Constable Jackson, dari Greater Manchester Police (GMP) mengatakan polisi menyelidiki kasus ini sebagai dugaan aksi teror. "Ada banyak pemberitaan di media tentang apa yang dikatakan penyerang selama insiden itu dan karena ini kami ingin menjadi jelas, kami memperlakukan ini sebagai penyelidikan teroris," ujar Kepala Greater Manchester Constable Ian Hopkins.

Dia mengatakan saat ini polisi masih berusaha memastikan apakah tersangka adalah warga negara Inggris atau tidak, mengingat situasi yang cukup ramai saat serangat terjadi. Dia juga akan mempertimbangkan kesehatan mental pelaku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement