REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Korban tewas ledakan dahsyat di toko roti Kota Paris, Prancis bertambah. Awalnya pihak kepolisian mengidentifikasi tiga korban, namun pada Ahad (13/1) waktu setempat pihak berwenang mengatakan, jumlah korban kini menjadi empat.
Ledakan keras yang terjadi di Rue de Trevise pada Sabtu (12/1) juga melukai puluhan orang, 10 di antaranya berada dalam kondisi kritis. Polisi masih menduga kebocoran gas menjadi penyebab ledakan.
Dua petugas pemadam Paris tewas dalam ledakan ketika mereka tengah memeriksa letak kebocoran gas di toko tersebut. Keduanya diketahui bernama Simon Cartannaz dan Nathanael Josselin. Sementara korban tewas ketiga adalah seorang turis wanita asal Spanyol. Identitas korban keempat hingga kini masih belum diketahui.
"Sekitar 30 petugas dikerahkan ke lokasi untuk menelusuri puing-puing toko. Penghuni dari 12 bangunan yang terkena imbas ledakan telah dievakuasi," kata Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner seperti dilansir France24, Senin (14/1).
Menteri Luar Negeri Spanyol Josep Borrell menyatakan dukanya bagi warga Spanyol yang tewas pada ledakan itu. "Saya sangat menyesalkan kematian tiga orang setelah ledakan di Paris pusat, termasuk seorang wanita Spanyol," ujarnya.
Baca juga, Ledakan Hebat Terjadi di Toko Roti di Paris.
Dia juga berharap akan kepulihan pembalap Spanyol yang juga menjadi korban ledakan. Surat kabar Spanyol El Pais melaporkan wanita itu adalah turis yang tinggal di sebuah hotel dekat toko roti, yang berada di sudut teater Folies-Bergere. Lokasinya tidak jauh dari distrik perbelanjaan Paris yang mencakup markas terkenal Galeries Lafayette.
Sementara, Wali Kota Paris Anne Hidalgo menyampaikan belasungkawa dan pesan kasih sayang dan solidaritas kepada para korban. Dia mengatakan, banyak warga dan turis telah dievakuasi dari gedung-gedung dan hotel-hotel.
Pihak berwenang Paris pun membantu memberikan mereka akomodasi sementara. Pihak berwenang mengatakan, sekitar 200 petugas pemadam kebakaran dan polisi terlibat dalam operasi itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
