Rabu 30 Jan 2019 11:19 WIB

AS Kirim Gelombang Pertama Pencari Suaka ke Meksiko

AS diperkirakan mengirim 20 orang pencari suaka per hari melalui Tijuana.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Arah perbatasan Amerika menuju Meksiko
Foto: VOA
Arah perbatasan Amerika menuju Meksiko

REPUBLIKA.CO.ID, TIJUANA -- Amerika Serikat (AS) mengirim gelombang pertama para pencari suaka dari Amerika Tengah ke Meksiko melalui penyeberangan di kota perbatasan Tijuana. Pihak berwenang AS diperkirakan akan mengirim sebanyak 20 orang per hari melalui kota perbatasan tersebut, dan melalui pelabuhan masuk resmi lainnya.

Dilaporkan Reuters, Rabu (30/1), pengiriman para pencari suaka tersebut dilakukan di bawah kebijakan AS yang disebut Migrant Protection Protocols. Melalui kebijakan tersebut, AS mengembalikan migran non-Meksiko melintasi perbatasan, sementara permintaan suaka mereka diproses oleh pengadilan imigrasi AS.

Para pencari suaka secara tradisional diberikan hak untuk tinggal di AS, sementara permohonan mereka diproses oleh pengadilan imigrasi. Namun, jumlah para pencari suaka semakin tak terbendung. Tercatat ada lebih dari 800 ribu kasus pencari suaka yang prosesnya dapat memakan waktu bertahun-tahun.

Kebijakan Migrant Protection Protocols bertujuan untuk membatasi meningkatnya jumlah pencari suaka yang sebagian besar berasal dari Amerika Tengah. Sebagian besar para pencari suaka ini enggan kembali ke negaranya karena ancaman kekerasan.

Adapun Pemerintah Meksiko menyatakan akan menerima kembalinya para pencari suka tersebut hingga putusan pengadilan imigrasi AS. Namun, Meksiko akan menolak para imigran yang mengalami masalah kesehatan, dan anak-anak di bawah umur tanpa pendamping.

Kuasa hukum para imigran khawatir Meksiko tidak aman sebagai tempat penampungan para pencari suaka tersebut, karena rawan oleh tindak kriminal dan penyelundupan orang. Selain itu, mereka juga khawatir para pencari suaka tersebut tidak akan memiliki akses ke penasihat hukum di pengadilan AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement