REPUBLIKA.CO.ID, MEXICOCITY -- Menteri Hubungan Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengatakan ia sudah berbicara dengan negara-negara bagian di sebelah utara. Pembicaraan itu dilakukan untuk menunjukkan kepada Amerika Serikat (AS) tentang dampak dan tidak ada gunanya menahan lalu lintas di perbatasan.
Laju lalu lintas perbatasan AS-Meksiko mulai dihambat pada akhir bulan lalu setelah petugas perbatasan AS dipindahkan untuk mengatasi gelombang imigran. Hal itu menahan laju barang dan orang. Kekurangan pegawai itu terjadi setelah Presiden Donald Trump mengancam akan menutup perbatasan jika Meksiko tidak menahan para imigran yang mencari suaka ke Amerika.
Ebrard berbicara dengan negara bagian Sonora, Chihuahua, Coahuila, Nuevo Leon, dan Tamaulipa. "Baru hari ini, kami bertemu agar dapat menunjukkan kepada AS dampak dan ketidakgunaan menahan pintu masuk di sepanjang perbatasan antarkedua negara," kata Ebrard, Selasa (23/4).
Juru bicara Kementerian Hubungan Luar Negeri Meksiko mengatakan mereka akan memberikan rincian lebih lanjut. Tapi, mereka tidak memberitahu kapan hal itu dilakukan.
Kerugian kolektif perusahaan-perusahaan Meksiko yang bergantung rantai pasokan antarnegara mencapai jutaan dolar AS. Hampir 30 perusahaan di Ciudad Juarez yang berada di seberang perbatasan El Paso, Texas dilaporkan mengalami kerugian.
Kabarnya mereka telah rugi 15 juta dolar AS pada pekan pertama April. Sebelumnya, Ebrard mengatakan pemerintah AS sudah berjanji untuk meningkatkan aliran barang-barang komersial.