Ahad 10 Feb 2019 07:59 WIB

Gagal Jadi WN, Miliarder Cina Minta Parpol Kembalikan Donasi

Huang Xiangmo dengan cepat menjadi pelobi pro-Cina terkemuka.

Red:
abc news
abc news

Seorang miliarder China yang ditolak untuk kembali ke Australia telah meminta partai-partai politik Australia untuk mengembalikan donasi jutaan dolar yang ia berikan.

Poin utama:

• Otoritas Australia menolak permohonan kewarganegaraan Huang Xiangmo dan mencabut izin tinggal permanennya

• Sekarang ia menuduh Pemerintah Australia melakukan perlakuan tidak adil

• Ia mengatakan partai politik Australia bisa membayarnya kembali tanpa harus membayar bunga

 

Huang Xiangmo dengan cepat menjadi pelobi pro-Cina terkemuka, mendekati politisi dan menyumbangkan setidaknya 2 juta dolar AS (atau setara Rp 20 miliar) kepada partai-partai politik Australia secara langsung dan melalui perusahaannya.

Tapi keputusan Departemen Dalam Negeri Australia untuk mencabut izin tinggal permanennya dan menolak permohonan kewarganegaraannya, yang dilakukan saat Huang berada di luar negeri, membuatnya tak bisa masuk kembali ke negara itu.

Sejumlah lembaga keamanan telah menyuarakan kekhawatiran atas kemungkinan hubungan Huang dengan Partai Komunis Cina dan motivasi di balik sumbangannya yang dermawan.

Investigasi bersama ABC-Fairfax pada tahun 2017 mengungkapkan upayanya untuk mendapat paspor Australia terhenti karena kekhawatiran tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Jumat (8/2/2019), Huang mengatakan bahwa ia telah diperlakukan tidak adil oleh Pemerintah Australia dan tidak melanggar hukum Australia.

"Sangat mengecewakan diperlakukan dengan cara yang sangat tidak adil," kata Huang.

"Keputusan pembatalan visa dibuat atas spekulasi tak berdasar yang berprasangka dan tidak berdasar."

"Ini bukan Australia yang saya percayai, Australia dengan kebebasan, demokrasi, supremasi hukum dan keadilan, tetapi saya tetap menjaga keyakinan saya pada hukum dan keadilan."

ABC memahami keputusan untuk menolak Huang masuk Australia disampaikan beberapa bulan yang lalu.

Huang, yang menentang keputusan itu, mengatakan semua sumbangannya telah dilakukan secara patuh sesuai hukum Australia.

"Jika donasi masa lalu saya yang manapun dianggap tak pantas oleh partai politik atau tokok politik manapun, saya sekali lagi mengusulkan opsi agar mereka mengembalikan jumlah yang disumbangkan tanpa keharusan untuk membayar bunga apapun."

"Uang yang dikembalikan kemudian akan disumbangkan ke organisasi amal Australia."

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Ikuti berita-berita lain di situs ABC Indonesia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement