REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan membebaskan pilot India yang mereka tahan. Pembebasan ini dilakukan demi menurunkan ketegangan di antara kedua negara.
Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi mengatakan akan menyerahkan Komandan Abhinandan Varthaman ke Pemerintah India di perbatasan Wagah.
"Seperti yang dikatakan oleh perdana menteri, sebagai bentuk sikap damai dan menurunkan ketegangan, pilot India akan dibebaskan, jadi hari ini, petang ini, dia akan dibebaskan di Wagah," kata Qureshi, Jumat (1/3).
India melihat pengumuman Perdana Menteri Pakistan Imran Khan tentang pembebasan Abhinandan ini sebagai kemenangan diplomatik. Angkatan Udara India menyambut baik pengumuman itu, tapi mereka tetap mempertahankan 'kesiagaan' di level yang tinggi.
"Kami memiliki pilot India, sebagai sikap damai kami akan membebaskan dia besok," kata Khan hari Kamis (28/2) kemarin.
Di gedung parlemen Pakistan, Khan mengatakan ia juga mencoba menghubungi Perdana Menteri India Narendra Modi melalui sambungan telpon. Tapi upayanya tersebut tidak berhasil. "Kemarin, saya mencoba menelpon Narendra Modi, saya ingin menjelaskan kami tidak ingin ketegangan apa pun," kata Khan.
Setelah melakukan pertempuran udara di wilayah Hilamaya, Abhinandan ditembak jatuh di Kashmir pada Rabu (27/2) lalu. Penangkapan ini meningkatkan ketegangan antara India dan Pakistan di level tertinggi setelah bertahun-tahun.
Penyerahan tawanan ini akan dilakukan antara pukul 15.00-16.00 waktu Pakistan. Gerbang perbatasan Wagah terkenal dengan upacara rumit yang dilakukan pasukan perbatasan Pakistan dan India setiap petang.
Ribuan orang India dilaporkan sudah berkumpul di gerbang tersebut untuk menyambut pilot mereka pulang. Orang tua Abhinandan juga sudah tiba di Amritsar yang berada di dekat Wagah. Mereka tiba di sana kemarin malam. Penumpang pesawat yang mereka tumpangi menyambut dengan tepuk tangan meriah.
Dilansir dari CCN Internasional, di media sosial banyak warga India yang menyebut Abhinanda sebagai pahlawan dan berdoa agar dia dapat pulang dalam kondisi selamat. Media lokal di India melaporkan bahwa orang banyak mulai memadati rumah keluarganya tidak lama setelah berita penangkapannya menyebar.
Pihak berwenang kedua negara mendorong media untuk menjauh dari gerbang perbatasan. Sekitar 15 kilometer dari lokasi penyerahan. Kabarnya tidak ada media yang dapat mewawancari Abhinandan. Karena ia akan langsung dibawa intelijen dan Angkatan Udara India untuk ditanya-tanyai.
Ketegangan ini membuat Pakistan menutup wilayah udaranya. Mereka memutus rute penerbangan antara Eropa dan Asia Selatan dan membuat perbatasan di sana. Pada Jumat pagi Badan Penerbangan Sipil (CAA) Pakistan mengumumkan akan 'segera' membuka lagi jalur penerbangan mereka.
Dilansir dari CNN Internasional, juru bicara CAA Farah Hussein mengatakan mereka telah kembali membuka penerbangan di tiga bandara internasional Pakistan. Beberapa penerbangan terbatas internasional dan domestik baik keluar dan masuk di bandara Karachi, Quetta dan Islamabad dibuka kembali.
Konfrontasi antara India-Pakistan yang sudah bersitegang sejak 1947 ini dimulai ketika kelompok Jaish-e-Mohammed yang bermarkas di Pakistan melakukan serangan bom bunuh diri di Kashmir yang menewaskan 47 pasukan India. Dua belas hari kemudian India melancarkan serangan udara ke wilayah Pakistan dengan alasan mengincar kamp latihan Jaish-e-Mohammed.
Serangan tersebut menjadi serangan udara pertama sejak 1971. Sebelum India dan Pakistan memiliki senjata nuklir. Islamabad membantah serangan India itu menimbulkan kerusakan dan memakan korban jiwa. Tapi beberapa hari kemudian mereka melakukan serangan balasan di Line of Control di Kashmir.