REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Cicitan Presiden Brasil Jair Bolsonaro memicu kehebohan dan kemarahan. Bolsonaro mengunggah video di media sosial Twitter yang menunjukan seorang laki-laki mengencingi laki-laki lain dalam karnaval besar di Brasil.
"Saya tidak nyaman menunjukan hal ini, tapi kami harus memperlihatnya kepada masyarakat agar mereka mengetahuinya dan ambil prioritas mereka, ini yang terjadi di jalan-jalan di Brasil selama karnaval," cicit Bolsonaro, Kamis (7/3) dalam unggahan videonya.
Dalam video tersebut terlihat seorang laki-laki yang memakai baju karnaval menari di atas halte bus. Lalu laki-laki lainnya buang air kecil di atas kepala laki-laki yang menari itu. "Apa itu golden Shower?" tanya Bolsonaro satu hari setelah mengunggah video tersebut.
Mantan kapten angkatan bersenjata Brasil itu terpilih sebagai presiden pada 2018 lalu. Pemerintahannya yang berisi dari orang-orang sayap-kanan menuai banyak kontroversi termasuk komentar-komentar rasial, homophobic, dan misoginis.
Belum diketahui apakah Bolsonaro akan menghadapi konsekuensi hukum atas unggahannya tersebut. Di Twitter anggota legislatif Brasil dari sayap kiri Paulo Teixeira mengatakan, ia akan meminta jaksa untuk menyelidiki apakah Bolsonaro melanggar undang-undang privasi atau tidak.
Dalam pernyataannya Twitter mengatakan setiap pelanggaran akan mendapatkan 'tindakan yang sesuai'. Tapi mereka menolak untuk mengatakan apakah unggahan Bolsonaro merupakan pelanggaran atau bukan.
Kantor Kepresidenan Brasil membela unggahan Bolsonaro. "Tidak ada niatan untuk mengkritik karnaval yang generik, tapi menandai penyimpangan semangatnya," kata Kantor Kepresidenan Brasil dalam pernyataan mereka.
Perayaan karnaval yang paling terkenal ada di Rio de Janeiro. Setelah Bolsonaro terpilih pada tahun ini karnaval semakin dipolitisasi.
Kasus pembunuhan anggota dewan Marielle Franco, seorang gay dan pembela hak sipil kulit hitam juga belum dituntaskan.
Suasana politisi dalam karanval tahun ini semakin terasa. Ketika sekolah samba Rio de Janiero, Mangueiera yang menggunakan tema peringatan hari kematian Franco dinyatakan sebagai pemenang. Mereka ingin warisan Franco agar tetap hidup di Brasil.