REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Pemerintah Arab Saudi menegaskan rencana mereka untuk memperluas pengajaran bahasa Cina dalam lembaga dan sistem pendidikan di negara itu.
Menteri Pendidikan Saudi, Hamad Al-Sheikh, mengatakan dimasukkannya bahasa Cina sebagai kurikulum di semua tahap pendidikan di Saudi berasal dari keinginan untuk mendiversifikasi alat bahasa dalam pendidikan.
“Hal itu didasarkan pada kepentingan strategis dan ekonomi dari bahasa Cina,” kata dia dalam lokakarya bertajuk "Pengajaran Bahasa Cina dalam Pendidikan" di Riyadh, Saudi, Sabtu (24/3).
Acara tersebut dihadiri duta besar Cina untuk Saudi, para pejabat dari Kedutaan Besar Cina, dan sejumlah pejabat dari kalangan akademisi di Kerajaan.
"Kita harus memiliki program yang jelas untuk memenuhi syarat sejumlah guru dalam program intensif, hingga satu tahun menjadi guru bahasa Cina, dan kita dapat menargetkan dalam tiga tahun pertama sekolah terplih dari tingkat menengah di berbagai daerah," kata Al-Sheikh, dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (24/3).
Di lokakarya itu, Universitas Raja Saud juga membahas pengalaman mengajar bahasa Cina. Kampus ini menunjukkan, bahwa mereka telah mulai memperkenalkan bahasa Mandarin sejak 2010.
Sejauh ini, program bahasa Cina telah meluluskan 35 siswa. Saat ini, para lulusannya ada yang bekerja di Kementerian Urusan Luar Negeri, media, dan sejumlah sektor militer dan selama musim haji.