Jumat 10 Feb 2023 05:25 WIB

Indonesia Tingkatkan Hubungan Ekonomi Dengan Australia

Indonesia Australia-CEPA menjadi aset baru untuk meningkatkan hubungan ekonomi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
(Ki-ka) Wakil Perdana Menteri Australia Richard Marles, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto berfoto pada Pertemuan Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Australia-Indonesia 2+2 ke-8 di Gedung Parlemen di Canberra , Australia, (9/2/2023).
Foto: EPA-EFE/LUKAS COCH
(Ki-ka) Wakil Perdana Menteri Australia Richard Marles, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto berfoto pada Pertemuan Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Australia-Indonesia 2+2 ke-8 di Gedung Parlemen di Canberra , Australia, (9/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA --  Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama bilateral dengan Australia terutama di bidang ekonomi. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengatakan, Indonesia Australia-CEPA hendaknya menjadi aset baru untuk lebih meningkatkan hubungan di bidang ekonomi.

"Indonesia menyambut baik terus meningkatnya perdagangan dan juga investasi. Kita lihat investasi Australia di Indonesia meningkat 270 persen tahun lalu," ujar Retno, dalam press briefing, Kamis (9/2/2023).

Baca Juga

Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong di Canberra, Retno menyampaikan kebijakan Indonesia untuk melanjutkan pembangunan industri hilir. Indonesia melihat ada peluang kolaborasi antara Indonesia sebagai produsen utama nikeldengan Australia sebagai produsen utama lithium.

Selain itu, Retno dan Wong juga membicarakan tentang komitmen kedua belah pihak untuk kerja sama keamanan siber dan mengatasi disinformasi digital. Kedua menteri luar negeri juga membahas kebijakan pertahanan dan keamanan.

Indonesia menegaskan bahwa upaya untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional harus dilakukan sebagai building block dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan yang lebih luas. Indonesia juga menyampaikan kembali pentingnya transparansi kerja sama AUKUS dan pentingnya komitmen kepatuhan terhadap non-proliferasi nuklir, serta mematuhi NPT dan IAEA Safeguards.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement