Sabtu 30 Mar 2019 15:10 WIB

Ibu Ini Lahirkan Bayi Kembar Sebulan Setelah Lahirkan Anak Pertamanya

Mengapa rahim kedua tak terdeteksi rumah sakit tempat ia pertama kali melahirkan.

Red:
abc news
abc news

Hanya satu bulan setelah melahirkan anak pertamanya, seorang ibu di Bangladesh melahirkan anak kembar yang tumbuh dalam rahim kedua yang sebelumnya tidak ditemukan.

Poin utama:

• Perempuan itu belum pernah melakukan USG sebelumnya

• Ia mengalami kondisi di mana dua saluran yang membentuk rahim tidak bergabung

• Orang tua si kembar merasa hal ini adalah "mukjizat" tetapi akan berjuang untuk membayar biaya pengasuhan mereka

 

Dalam kasus yang mengejutkan dunia medis, perempuan bernama Arifa Sultana, 20, melahirkan anak kembar yang sehat, laki-laki dan perempuan, sekitar 26 hari setelah melahirkan bayi laki-laki prematur.

Kasus Sultana jarang terjadi, kata Sheila Poddar, kepala departemen ginekologi di Rumah Sakit Ad-Din di distrik Jessore di mana Sultana menjalani operasi caesar darurat untuk melahirkan si kembar.

"Ini adalah kejadian langka. Saya baru tahu kasus seperti itu untuk pertama kalinya. Saya bahkan belum pernah mendengar tentang kejadian seperti itu sebelumnya," katanya kepada media setempat.

Dr Poddar mengatakan bahwa pasangan itu sangat miskin dan Sultana "belum pernah melakukan USG", jadi rahim ganda menjadi kejutan bagi semua yang terlibat.

Dilip Roy, kepala dokter pemerintahan di distrik itu, mempertanyakan mengapa rahimnya yang kedua tidak terdeteksi oleh rumah sakit tempat ia pertama kali melahirkan.

"Saya belum pernah melihat kasus seperti ini dalam 30 tahun lebih karir kedokteran saya," katanya.

Pasangan itu mengatakan kelahiran tiga bayi yang sehat tersebut adalah "mukjizat", tetapi mereka khawatir tentang bagaimana mereka akan mampu membesarkan anak-anak itu, karena suami Sultana hanya menghasilkan hampir $ 100 (atau setara Rp 1,3 juta) sebulan.

Kondisi memiliki dua rahim, yang dikenal sebagai "uterus didelphys", tidak pernah terdengar.

Dalam kasus khusus, rahim dimulai pada janin perempuan sebagai dua saluran atau tabung yang bergabung bersama untuk membuat satu organ yang lebih besar.

"Kadang-kadang kedua belah saluran tidak bergabung dengan benar," kata Michael Permezel, profesor emeritus di Fakultas Obstetri dan Ginekologi Universitas Melbourne.

"Cukup sering mereka tidak bergabung sepenuhnya dan ada kelainan kecil bentuk rahim. Tapi kasus ini, di mana ada dua rahim yang terpisah total, sangat jarang tetapi tidak luar biasa - ini sekitar satu dari seribu perempuan."

Ia mengatakan kehamilan Sultana adalah "variasi yang tidak biasa pada kembar tiga".

Menggabungkan kemungkinan memiliki dua rahim dengan kemungkinan memiliki kembar tiga - 1 di antara 6.000 kasus - membuat kemungkinan kehamilan seperti yang dialami Sultana sekitar 1 dari 6 juta, katanya.

Ia mengatakan dua rahim sebagian besar tidak berdampak apakah seorang perempuan lebih atau kurang subur, meskipun kasus keguguran, atau bayi dalam keadaan sungsang, sedikit lebih tinggi.

Pada tahun 2010, seorang perempuan Amerika, Angie Cromar, hamil dengan seorang anak di setiap saluran rahimnya. Mereka dikandung dengan jarak sekitar satu minggu terpisah.

Tahun lalu, seorang perempuan Inggris, Jennifer Ashwood, melahirkan dua anak yang tumbuh dalam dua rahim terpisah.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Ikuti berita-berita lain di situs ABC Indonesia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement