Rabu 03 Apr 2019 09:43 WIB

Australia Kini Kembangkan Sawah Padi Liar

Australia uji coba budi daya padi liar di persawahan pinggiran Kota Darwin.

 Peneliti Dr Sean Bellairs dan Dr Penny Wurm telah tertahun-tahun meneliti padi liar, kini akan membudidayakannya di areal persawahan.
Foto: CDU
Peneliti Dr Sean Bellairs dan Dr Penny Wurm telah tertahun-tahun meneliti padi liar, kini akan membudidayakannya di areal persawahan.

REPUBLIKA.CO.ID, Sebenarnya pembicaraan mengenai potensi padi di Australia utara berlangsung sudah lama. Namun upaya budi daya padi liar secara komersial belum pernah dilakukan.

Hal itu kini akan terwujud melalui uji coba budi daya padi liar di areal persawahan di pinggiran Kota Darwin, yang akan dimulai beberapa bulan mendatang. Pemerintah Australia mengucurkan dana sekitar 1,8 juta dolar Australia (sekitar Rp 18 miliar) ke Charles Darwin University (CDU) untuk mengembangkan industri beras varietas asli yang dikenal juga sebagai padi liar.

Menurut Dr Sean Bellairs dari CDU, setelah bertahun-tahun mempelajari varietas beras asli, pembudidayaannya merupakan suatu kemajuan besar "Kita memiliki latar belakang yang baik dalam hal ekologi beras asli," kata Dr Bellairs.

Dijelaskan, pihaknya telah meneliti kandungan nutrisi varietas padi liar ini sangat menarik dan unik. "Tapi kita tidak memiliki informasi tentang agronomi varietas itu. Misalnya berapa banyak pupuk yang harus diberikan untuk memaksimalkan hasil budi daya? Harus ditanam dalam kondisi seperti apa? Bagaimana cara panen terbaik?" ujarnya.

Pihaknya meneliti semua aspek agronomi ini sebelum mengembangkannya secara komersial.

photo
Australia memiliki empat varietas padi asli yang biasa juga disebut padi liar. (ABC: Caddie Brain)

Dr Bellairs menjelaskan uji coba penanaman padi akan dilakukan di lokasi persawahan ujicoba milik pemerintah setempat serta di lahan milik penduduk Aborijin di dekat bendungan Fogg. Bendungan Fogg yang dibangun tahun 1950-an untuk produksi padi di Australia menjadi terkenal karena saat itu terjadi kegagalan produksi.

Di sekitar bendungan itu, katanya, saat ini banyak tumbuh padi liar yang digunakan untuk keperluan penelitian mereka. Dr Bellairs mengatakan beras varietas asli, dengan kualitas unik dan warna berbeda, akan berharga mahal.

"Beras ini adalah biji-bijian kuno, produk unik yang memiliki makna budaya bagi Australia Utara," katanya. "Ini tidak sama dengan beras biasa yang dijual kiloan di supermarket, tetapi akan dipaket kecil 100 gram dengan nilai sama dengan beras biasa 2 kilogram."

photo
Varietas padi liar hasil uji coba budi daya di pinggiran Kota Darwin. (ABC Rural: Matt Brann)

Sebelumnya, salah satu faktor kegagalan budi daya padi di Australia Utara adalah serangan hama burung. Dr. Bellairs mengatakan beras asli merupakan sumber makanan penting bagi burung khas magpie. Sehingga, persawahan yang dikembangkan harus dilengkapi penutup untuk mencegah serangan hama burung.

Paket-paket beras ukuran 100 gram dari uji coba budi daya ini telah dipasarkan dengan harga sekitar 10 dolar Australia (Rp 100 ribu). Dr Bellairs menjelaskan, beras asli juga tahan terhadap wabah jamur, yang sebelumnya pernah memusnahkan industri perberasan pada tahun 2011.

Badan Pembangunan Australia Utara yang secara terpisah juga melaksanakan proyek budi daya beras asli, menyatakan potensi produksinya lebih dari 1 juta ton setiap tahun.

Baca juga beritanya di ABC Indonesia.

 

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2019-04-02/darwin-kini-kembangkan-sawah-padi-liar/10963012
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement