Senin 08 Apr 2019 14:34 WIB

Polisi Jepang Tahan Pria Australia karena Grafiti di Kereta

Polisi menyelidiki apakah Paul Han terlibat 30 serangan grafiti lainnya di kereta.

Paul Han diduga oleh polisi Jepang terlibat dalam sebanyak 30 aksi serangan grafiti di sejumlah kereta di Jepang.
Foto: ABC
Paul Han diduga oleh polisi Jepang terlibat dalam sebanyak 30 aksi serangan grafiti di sejumlah kereta di Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Seorang pria Australia ditangkap di sebuah bandara Jepang karena melukis grafiti di kereta bawah tanah negara itu. Polisi setempat menemukan beberapa kaleng cat semprot dan spidol miliknya.

Lukis grafiti di Jepang

  • Paul Han telah didakwa melukis grafiti pada 19 Februari 2018 di halaman stasiun kereta Tokyo.
  • Polisi yakin warga Australia ini berencana untuk melakukan aksi melukis grafiti lagi, dan mencurigai dia atas 30 serangan grafiti lainnya.
  • Grafiti tidak umum di Jepang, karena seni lukis mural jalanan ini dianggap tabu dan secara budaya tidak dapat diterima.

Polisi menuduh Paul Han (27 tahun) telah masuk ke halaman depo kereta api di Bunkyo Tokyo pada 19 Februari tahun lalu dan membuat gambar grafiti di sejumlah gerbong kereta api selama lebih dari 1,5 jam. Petugas mengatakan sedang menyelidiki apakah Han juga terlibat dalam sebanyak 30 serangan grafiti lainnya di kereta api di Jepang.

photo
Paul Han digiring polisi Jepang di Bandara Narita. Youtube/TV Asahi

Dia ditangkap di Bandara Narita pada Rabu (4/4). Polisi yakin dia berencana melakukan serangan grafiti lagi.

Petugas polisi menemukan pemotong baut, lampu senter kepala, teropong, enam kamera Gopro dan beberapa kamera lainnya milik Han. Dia telah didakwa atas kerusakan bangunan dan properti, yang membawa hukuman penjara maksimum tiga tahun.

photo
Petugas polisi menemukan gunting tang, lampu sorot kepala, teropong dan 6 kamera GoPro diantara barang milik Paul Han. (Supplied)

Grafiti jarang terjadi di Jepang karena seni jalanan ini dianggap tabu dan secara budaya tidak dapat diterima. Rekaman video serangan grafiti terhadap kereta di Tokyo yang diunggah pada 2016 ini telah memicu beragam kecaman dari orang Jepang.

Petugas mengatakan Han mengaku kepada mereka dia membantah tuduhan itu. Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) mengatakan mereka mengetahui laporan tersebut dan siap menawarkan bantuan konsuler sesuai kebutuhan.

photo

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2019-04-05/pria-australia-ditahan-polisi-jepang-karena-corat-coret-kereta/10973440
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement