Ahad 14 Apr 2019 19:49 WIB

Banjir Iran Telan Kerugian Hingga 2,5 Miliar Dolar AS

Banjir di Iran telah merusak 14 ribu kilometer jalan dan 700 jembatan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolanda
Banjir Iran (Ilustrasi)
Foto: AFP
Banjir Iran (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat di seluruh Iran dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan kerugian mencapai 2,5 miliar dolar AS. Banjir tersebut telah merusak jalan, jembatan, rumah, dan lahan pertanian. 

"Banjir seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, 25 provinsi dan 4.400 desa telah terkena dampaknya," ujar Menteri Dalam Negeri Iran, Abdolreza Rahmani Fazli dilansir kantor berita IRNA, Ahad (14/4).

Baca Juga

Menteri Pembangunan Jalan dan Perkotaan Iran, Mohammad Eslami mengatakan, sekitar 14 ribu kilometer jalan rusak dan lebih dari 700 jembatan hancur total oleh tanah longsor serta banjir. Pemerintah menyatakan akan membayar kompensasi kepada masyarakat yang telah mengalami kerugian, terutama petani. 

Di sisi lain, anggaran Iran telah diperketat menyusul sanksi yang diberikan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap sektor energi dan perbankan. Hal ini menyebabkan membatasi akses Iran untuk menerima pendapatan di luar negeri. 

Kepala Dana Kekayaan Iran, Morteza Shahidzadeh mengatakan, Presiden Hassan Rohani telah meminta izin dari Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei untuk menarik dana senilai 2 miliar dolar AS yang akan digunakan untuk rekonstruksi daerah-daerah yang terkena banjir. Shahidzadeh mengatakan, Khamenei pada prinsipnya menyetujui permintaan tersebut. 

Pejabat Iran telah berulang kali mengatakan, banjir tidak mempengaruhi produksi dan pengembangan di sejumlah ladang minyak. Tak hanya itu, banjir juga tidak menghambat aliran minyak mentah melalui pipa ke pasar penerima. 

Seorang pejabat di Perusahaan Minyak Nasional Iran, Karim Zobeidi mengatakan, masih terlalu dini untuk memperkirakan tingkat kerusakan banjir pada sektor energi. Kantor berita Mehr melaporkan, beberapa sumur minyak di Iran barat telah ditutup sebagai tindakan untuk pencegahan terhadap banjir. 

Banjir melanda Iran pada 19 Maret 2019, dan menewaskan 76 orang. Sementara, 220 ribu orang berada di pengungsian. Angkatan bersenjata telah dikerahkan untuk membantu penanggulangan campak banjir.

Menteri Energi Reza Ardakanian mengatakan, bendungan memiliki peran kunci dalam mengurangi kerusakan selama banjir di wilayah barat dan selatan. Menurutnya, bendungan tersebut juga berfungsi untuk menyimpan air bersih. 

"Jika kita ingin akses 5 miliar meter kubik dengan proses desalinasi, maka akan menelan biaya 2,5 miliar dolar AS. Kami memiliki 172 bendungan besar yang sekarang 75 persen penuh," kata Ardakanian dilansir Financial Times

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement