REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Di Australia, para pemilih dari Partai Buruh dan Partai Hijau lebih mendahulukan isu lingkungan hidup sebagai masalah terpenting. Sedangkan pemilih Partai Koalisi Liberal dan Nasional lebih mementingkan isu ekonomi.
Hal itu terungkap dalam hasil survei Vote Compass dari lembaga penyiaran publik ABC, mencakup 119.516 pemilih, menjelang Pemilu Australia pada 18 Mei 2019. Bagi pemilih Partai One Nation, masalah terpenting yaitu isu imigrasi.
Secara keseluruhan, isu lingkungan hidup dipilih sebagai prioritas pertama oleh 29 persen sampel dalam survei. Angka ini meningkat tajam dibandingkan dalam Pemilu 2016 yang hanya didukung enam persen.
Di urutan kedua, isu ekonomi menjadi perhatian utama pemilih dengan dukungan sekitar 23 persen, disusul isu layanan kesehatan dan dana pensiun masing-masing delapan persen. Lebih krusial lagi, prioritas isu lingkungan ini diyakini oleh 30 persen kalangan pemilih yang belum menentukan pilihannya.
Pakar politik Andrea Carson dari La Trobe University yang juga akademisi pada Vote Compass menjelaskan, lingkungan hidup berpotensi menjadi ganjalan bagi Partai Koalisi yang kini memerintah. "Meskipun secara keseluruhan pemilih Koalisi tidak menominasikan lingkungan sebagai isu terpenting, namun jika ingin menang pemilu, Koalisi akan memerlukan suara dari mereka yang belum menentukan pilihan. Mereka harus berhati-hati menyampaikan pesan-pesan politiknya terkait isu lingkungan hidup," ujarnya.
Analis Pemilu ABC Antony Green menyatakan fakta ini cukup mengejutkan, karena lebih mengalahkan isu layanan kesehatan dan pendidikan di kalangan pemilih Partai Buruh. Salah satu faktor penentu mengapa isu lingkungan jadi prioritas terpenting pemilih di Australia yaitu usia pemilih itu sendiri.
Sebanyak 39 persen responden berusia 35 tahun ke bawah yang menominasikan isu lingkungan ini. Sementara imigrasi dan penangan pencari suaka menjadi isu terpenting ketiga bagi pemilih muda.
Bagi pemilih usia 34 ke atas, terdapat kesamaan persentase antara isu lingkungan dan isu ekonomi. Selain itu, faktor geografis juga menentukan mengapa lingkungan hidup jadi isu utama, yaitu dari pemilih yang bermukim di belahan selatan Benua Australia.
Sedangkan pemilih di kawasan yang kaya sumberdaya alam seperti Australia Barat, Queensland, dan Northern Territory lebih memprioritaskan isu ekonomi. Isu LGBT kali ini tidak begitu menjadi perhatian para pemilih jika dibandingkan dengan Pemilu 2016 silam, ketika pernikahan sesama jenis akan disahkan saat itu.
Simak berita lainnya dari ABC Indonesia.