REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kaisar Jepang Akihito bersama Permaisuri Michiko Rabu memulai penziarahan tiga hari ke kuil agung di Pulau Ise, tempat tersuci bagi agama Shinto. Hal ini sebagai bagian dari upacara pelepasan takhtanya bulan ini.
Perjalanan itu merupakan yang terakhir bagi kaisar dan permaisuri berziarah ke kuil di Jepang tengah, yang dipersembahkan bagi leluhur mistik kaisar.
Perdana Menteri Shinzo Abe yang pernah memandu Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan pemimpin negara Kelompok tujuh ke kuil tersebut di sela-sela kegiatan pertemuan puncak G7 pada 2016, melepas kepergian Akihito dan Michiko di Stasiun Tokyo.
Pasangan kerajaan itu melakukan perjalanan dengan membawa pedang dan permata legendaris dalam kotak hitam yang diusung oleh para bangsawan. Kedua benda tersebut, termasuk juga sebuah cermin kuno, dikenal sebagai "Tiga Pusaka Suci Jepang" dan lambang takhta kekaisaran.
Akihito (85) akan melepas takhta pada 30 April, sebagai abdikasi pertama dari seorang kaisar Jepang yang masih bertakhta dalam dua abad ini dan pada hari berikutnya akan diwarisi oleh putra sulungnya, Pangeran Naruhito (59).