REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Meksiko akan memberikan visa kemanusiaan kepada anak-anak dan perempuan hamil di karavan migran yang bergerak ke utara dari Meksiko selatan, Kamis (28/10). Upaya pemerintah negara itu mengadopsi pendekatan yang lebih lembut untuk menahan arus migran.
Berlangsung setahun, visa tersebut memberikan akses bagi para migran ke layanan publik seperti perawatan kesehatan, serta kemampuan untuk bekerja. Ribuan migran dari Amerika Tengah dan Karibia akhir pekan lalu mulai melakukan perjalanan perlahan dari perbatasan selatan dalam upaya mencapai Amerika Serikat (AS) atau Mexico City. Menurut seorang saksi mata, mayoritas anggota karavan terbaru adalah keluarga dengan anak kecil.
Sebuah karavan besar yang bergerak melalui Meksiko menghadapi perlawanan keras dari pihak berwenang bulan lalu. Kondisi itu memicu keluhan tentang taktik mereka bahkan kecaman dari Presiden Andres Manuel Lopez Obrador.
Baru-baru ini, sekitar 400 petugas penegak hukum dengan perlengkapan anti huru hara mencoba memblokir jalan karavan di sebuah pos pemeriksaan jalan raya di kota Tapachula dekat perbatasan Guatemala. Satu keluarga, termasuk anak-anak kecil, tersungkur ke tanah dalam perjuangan itu.
Seorang pejabat Meksiko mengatakan, pihak berwenang tidak ingin terlibat dalam konfrontasi kekerasan karena jumlah anak-anak dan perempuan hamil di dalam karavan.