Jumat 26 Apr 2019 14:26 WIB

Pendukung Senator Anti-Muslim Australia Pukuli Wartawan

Beberapa pendukung Anning menunjukkan sikap mengganggu ke sejumlah wartawan.

Pendukung Senator Fraser Anning yang ditangkap polisi karena menyerang dan memukuli wartawan di Sydney, Jumat (26/4).
Foto: ABC News/Nick Dole
Pendukung Senator Fraser Anning yang ditangkap polisi karena menyerang dan memukuli wartawan di Sydney, Jumat (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Senator Australia yang dikenal dengan pernyataan-pernyataannya yang antipendatang Muslim, Fraser Anning, kembali memicu terjadinya tindak kekerasan saat jumpa pers di Sydney, Jumat (26/4). Seorang pendukungnya berusia 19 tahun menyerang dan memukul wartawan yang meliput kegiatan tersebut.

Bulan lalu, seorang remaja yang dijuluki 'Egg Boy' memecahkan telur ke kepala senator itu dalam jumpa persnya di Melbourne, sebagai bentuk protes atas pernyataan kontroversial Anning. Remaja itu kemudian ditempeleng oleh Anning dan dikeroyok para pendukungnya.

Baca Juga

Kali ini, Anning menggelar keterangan pers untuk mengumumkan pencalonan caleg-caleg dari partai yang dia dirikan, Partai Nasional Konservatif. Secara provokatif, Anning sengaja memilih lokasi bernama Cronulla di Sydney. Lokasi ini pernah menjadi lokasi bentrokan antara imigran dan penduduk lokal.

Selama jumpa pers ini, beberapa pendukung Anning telah menunjukkan sikap mengganggu ke sejumlah wartawan. Ketika jumpa pers berakhir, mereka bahkan membuntuti seorang reporter bernama Eliza Barr dan diumpat dengan kata-kata tidak senonoh.

Perbuatan pendukung Anning ini kemudian coba diabadikan seorang fotografer bernama Dylan Robinson. Tapi tiba-tiba pendukung Anning berusia 19 tahun itu langsung menyerang dan memukulinya.

Kaos yang dikenakan Robinson robek sampai tak bisa digunakan lagi. Eliza Barr sebelumnya sudah menjadi sasaran kecaman dan caci-maki dari kelompok supremasi kulit putih pendukung Anning. Dalam jumpa pers dia mempertanyakan pernyataan senator itu mengenai pendatang Muslim di Australia.

photo
Fotografer Dylan Robinson (dengan baju robek) memberi keterangan kepada polisi di lokasi kejadian, Jumat (26/4). ABC News/Nick Dole

Senator Anning dalam keterangan persnya itu mengulangi kembali sikapnya menentang pendatang Muslim. Dia bahkan menyebut geng asal Sudan kini meneror Kota Sydney.

Ketika ditanya apakah dia memiliki bukti nyata mengenai pernyataannya itu, Anning hanya menjawab, "Saya tidak perlu buktikan. Saya pegang laporan polisi. Saya bisa tunjukkan kalau kamu mau."

Rekaman video yang kini beredar menunjukkan seorang remaja berusia 19 tahun menyerang dan memukuli Robinson sebelum ada yang melerainya. Tak berselang lama, polisi berhasil menangkap pendukung Anning tersebut dan langsung dibawa ke kantor polisi terdekat untuk diperiksa.

Kepolisian negara bagian New South Wales menjelaskan pria ini sedang dimintai keterangan. Serangan yang dilakukan pendukung Senator Anning terhadap pekerja media mendapat kecaman dari PM Scott Morrison.

"Perilaku seperti itu tidak diterima di Australia," katanya.

Dia menambahkan, dalam pemilu mendatang partai Anning akan ditempatkan paling buntut dalam sistem preferensi partai PM Morrison. Caleg dari partai Anning, Peter Kelly, mengatakan turut mengecam kekerasan yang dialami pekerja media.

Serikat pekerja media setempat menyatakan serangan fisik terhadap jurnalis yang sedang menjalankan tugasnya tidak dapat diterima dalam suatu demokrasi. Senator Anning sendiri tidak mengecam kejadian itu. Dia malah kembali menegaskan dalam postingan di akun medsosnya dia akan melarang seluruh pendatang Muslim dan kulit hitam ke Australia.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2019-04-26/senator-anti-muslim-di-australia-kembali-picu-kekerasan/11049570
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement