REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pimpinan kelompok militan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi muncul untuk pertama kalinya dalam lima tahun terkahir. Ia berada dalam sebuah video propaganda yang dirilis oleh kelompok bersenjata itu.
"Pertempuran untuk Baghouz sudah berakhir," kata pemimpin ISIS dengan senjata di dekatnya, dilansir di Aljazirah, Selasa (30/4).
Ia duduk bersila di atas bantal, dan berbicara kepada tiga pria yang wajahnya tak jelas. Al-Baghdadi mengenakan jubah hitam dengan rompi krem.
Jaringan media ISIS, Al Furqan, menerbitkan pesan video dari pemimpinnya Senin (29/4). Ia mengatakan, kelompok itu akan melakukan balas dendam atas pembunuhan dan pemenjaraan para anggotanya.
Tidak jelas kapan rekaman itu difilmkan. Akan tetapi al-Baghdadi merujuk pada ketegangan masa lalu untuk perjuangan berbulan-bulan pada Baghouz, benteng terakhir di Suriah timur.
Kelompok SITE Intelligence menyatakan, ia juga membahas pengeboman di Sri Lanka yang menewaskan lebih dari 250 orang pada Paskah. Ia menyinggung dalam rekaman audio setelah video berakhir.
"Saudara-saudaramu di Sri Lanka telah menyembuhkan hati para monoteis (anggota ISIS) dengan pengeboman bunuh diri mereka yang mengguncang selama Paskah untuk membalas dendam saudara di Baghouz," kata al-Baghdadi.
Video tersebut merupakan penampilan pertamanya sejak menyampaikan khutbah di Masjid Agung al-Nuri, di Mosul, Irak pada 2014. Pada Januari tahun yang sama, ISIS mengambil kota Suriah, Raqqa sebagai ibu kotanya. Pada Juni, kelompok itu juga telah merebut kota Mosul kedua di Irak dengan populasi dua juta orang.
Eksekusi publik yang mengerikan merupakan kejadian biasa di daerah-daerah bekas ISIS, termasuk diantaranya membakar orang hidup-hidup dan pemenggalan.
Pada puncaknya Januari 2015, ISIS menguasai wilayah di Suriah dan Irak. ISIS diperkirakan menguasai wilayah setara ukuran Inggris. Kelompok militan ini telah menarik 40 ribu anggota untuk tujuan itu.
Dengan hadiah 25 juta dolar Amerika Serikat, al-Baghdadi menjadi orang yang paling dicari di dunia. Meskipun banyak klaim tentang kematiannya dalam beberapa tahun terakhir, keberadaannya tetap menjadi misteri.
"Pertempuran kami hari ini adalah perang untuk merugikan musuh, dan mereka harus tahu bahwa jihad akan berlanjut sampai kiamat," kata al-Baghdadi dalam video itu.
Skrip tertulis pada awal video bertanggal awal April. Keaslian dan tanggal rekaman tidak dapat diverifikasi secara independen.
Al-Baghdadi secara berkala mengeluarkan pernyataan audio. Rekaman suara terakhirnya kepada para pendukung dirilis pada Agustus 2018, delapan bulan setelah Irak mengumumkan telah mengalahkan ISIS.