Selasa 29 Aug 2023 19:17 WIB

Libya Tangkap Pimpinan ISIS yang Diduga Dalangi 3 Serangan di Tripoli

ISIS lancarkan serangan mematikan di Tripoli pada 2018 lalu

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Gerakan ISIS (ilustrasi). ISIS lancarkan serangan mematikan di Tripoli pada 2018 lalu
Foto: VOA
Gerakan ISIS (ilustrasi). ISIS lancarkan serangan mematikan di Tripoli pada 2018 lalu

REPUBLIKA.CO.ID,  TRIPOLI — Pihak berwenang Libya menangkap seorang anggota ISIS yang merencanakan tiga serangan di ibu Kota Libya Tripoli. Seorang pemimpin ISIS ini diduga merencanakan dan mensponsori tiga serangan mematikan pada 2018 itu telah ditangkap. 

 

Baca Juga

"Pasukan kami menangkap pada hari Selasa seorang pemimpin organisasi teroris Daesh, yang terlibat dalam perencanaan dan komando tindakan teroris yang menargetkan institusi negara kita dan pejabat mereka yang gugur," kata Kepala pemerintah Libya yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa, Abdelhamid Dbeibah, dilansir dari New Arab, Selasa (29/8/2023). 

 

Kantor media pemerintah tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang identitas atau kewarganegaraan tersangka jihadis, yang ditangkap dalam operasi militer bersama itu.  

 

Dbeibah juga memperbarui komitmen pemerintahnya untuk memerangi terorisme dalam segala bentuknya, untuk mengeksekusi siapa pun yang terlibat dalam tindakan teroris, dan untuk memperkuat stabilitas di seluruh negeri. 

 

Pada 2 Mei 2018, 14 orang meninggal dunia dalam serangan bunuh diri yang diklaim ISIS di markas besar Komisi Pemilihan Tinggi Libya di Tripoli. 

 

Pada 10 September 2018, serangan bunuh diri oleh kelompok jihadis terhadap markas besar Perusahaan Minyak Nasional Libya di ibu kota menewaskan dua orang dan melukai 10 staf perusahaan. 

Baca juga: Cerita Mantan Menkes Lolos dari Maut, Kamar yang Disiapkan untuknya Ditembaki Israel

 

Pada 25 Desember 2018, tiga orang, termasuk seorang diplomat Libya, tewas dalam serangan yang diklaim ISIS terhadap Kementerian Luar Negeri. 

 

ISIS telah mengambil keuntungan dari disintegrasi aparat keamanan Libya sejak jatuhnya diktator Muammar Gaddafi pada 2011 untuk melakukan beberapa serangan mematikan di seluruh negeri. 

 

Itu juga telah mendirikan benteng di kota timur dan utara Derna dan Sirte, dari mana ia telah diusir masing-masing pada 2018 dan 2016.

 

Sumber: newarab 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement