Senin 06 May 2019 20:37 WIB

Pemilik Sepakat Jual Situs Sari Club Bali Rp 49 Miliar

Lahan situs Sari Club Bali akan dibangun taman peringatan korban Bom Bali.

Red:
abc news
abc news

Pemilik situs Sari Club, yang tetap dibiarkan kosong sejak peristiwa Bom Bali tahun 2002 yang mematikan, telah setuju untuk menjual lahan tersebut agar memungkinkan dibangunnya sebuah taman peringatan. Namun kesepakatan ini belum final.

Penjualan situs Sari Club:

  • Pemilik tanah Sari Club menginginkan kompensasi atas kerugian peluang usaha yang ditanggungnya dalam penjualan situs itu
  • Seorang juru bicara untuk Asosiasi Taman Perdamaian Bali mengatakan dia kecewa dan "tidak optimis"
  • Situs tetap kosong selama hampir 17 tahun sejak bom mobil menewaskan 202 orang

 

Keputusan untuk menjual lahan dengan harga $ 4,9 juta atau setara Rp 49 miliar itu berhasil dicapai setelah dilakukan pertemuan dengan anggota Asosiasi Taman Perdamaian Bali, yang berlangsung selama beberapa jam.

Keputusan ini belum final, mengingat pemilik lahan masih menghendaki kompensasi kerugian usaha yang terus ditanggungnya.

seorang juru bicara dari Asosiasi Taman Perdamaian Bali mengaku dirinya kecewa dan 'tidak optimistis'.

Gubernur Bali Wayan Koster telah menawarkan kepada pemilik tanah Sari Club sebuah situs alternatif yang berlokasi sekitar 1,5 kilometer dari lokasi tragedi bom Bali, sebagai ganti dari lahan bekas Sari Club, yang kemudian akan dibebaskan untuk diubah menjadi sebuah taman peringatan.

Kesepakatan itu terjadi sebagai tawaran kompromi kepada Sukamto Tjia, yang telah memiliki lahan di Kuta itu sejak 1997.

Dia mengatakan dirinya sudah lama bersikap terbuka untuk menjual tanah yang sekarang kosong kepada Asosiasi Taman Perdamaian Bali, sebuah organisasi yang bermarkas di Australia yang mewakili para penyintas tragedi Bom Bali tahun 2002.

Tetapi pembicaraan yang berlangsung selama bertahun-tahun tidak membuahkan hasil dan sekarang dia ingin mengembangkan situs itu.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison berada di bawah tekanan untuk campur tangan dalam kontroversi ini, dan mengecam keputusan otoritas Indonesia yang menyetujui pembangunan gedung bertingkat di lokasi itu yang digambarkan sebagai sesuatu yang "sangat mengganggu".

 

Situs pemboman Sari Club telah dibiarikan kosong selama hampir 17 tahun sejak sebuah bom mobil memporakporandakan Sari Club pada Oktober 2002, beberapa saat setelah bom lain meledak di Paddy's Bar yang terletak tidak jauh dari club itu.

Serangan itu menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia.

Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement