Rabu 08 May 2019 18:30 WIB

Faksi Taliban Klaim Berada di Balik Bom di Kuil Pakistan

Serangan bom yang terjadi di kuil Pakistan menewaskan sembilan orang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Bom guncang Pakistan (ilustrasi)
Foto: foxnews.com
Bom guncang Pakistan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LAHORE -- Kelompok Taliban Pakistan mengklaim bertanggung jawab atas ledakan yang menewaskan sembilan orang di kota Lahore. Serangan bom tersebut terjadi di dekat dengan Data Darbar, yang merupakan salah satu tempat suci terbesar di Asia Selatan. 

"Serangan ini dilakukan pada saat tidak ada warga sipil di dekat polisi," kata juru bicara kelompok militan Hizbul Ahrar, sebuah faksi Taliban Pakistan, Abdul Aziz Yousafzai, Rabu (8/5).

Baca Juga

Kuil tersebut kini ditutup oleh pihak keamanan. Wakil Inspektur Jenderal Kepolisian Lahore, Ashfaq Khan mengatakan, target utama dalam serangan bom tersebut adalah polisi.

"Polisi adalah target utama dalam serangan ini. Kami sedang mengumpulkan bukti forensik untuk memastikan sifat ledakan. Serangan ini telah menewaskan sembilan orang dan 24 lainnya cedera," ujar Khan.

Khan mengatakan pihak berwenang telah mengantisipasi peringatan keamanan secara umum, tetapi tidak ada peringatan khusus tentang ancaman terhadap Data Darbar. Data Darbar merupakan kuil terbesar kedua dan banyak dikunjungi oleh warga.

Juru bicara tim penyelamat, Muhammad Farooq mengatakan sekitar tujuh atau delapan orang dalam kondisi kritis. Banyak korban luka-luka merupakan polisi dan warga sipil. Polisi berjaga di jalan utama menuju kuil dan rumah sakit berada dalam keadaan siaga.

Para sufi telah berada di Pakistan selama berabad-abad. Mereka kerap menjadi sasaran oleh militan Muslim Sunni garis keras di masa lalu. Kekerasan militan telah menurun tajam di Pakistan, setelah tindakan keras yang berkelanjutan dalam beberapa tahun terakhir dan selama dua tahun terakhir di Lahore, kota terbesar kedua Pakistan.

Para pejabat memperingatkan bahwa serangan itu menyoroti perlunya kewaspadaan oleh orang-orang yang menjalankan ibadah Ramadhan. "Orang-orang harus tetap waspada terhadap lingkungan mereka ketika akan beribadah," ujar Menteri Provinsi Punjab, Mian Aslam. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement