REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif pada Senin (30/1/2023) mengatakan, bahwa pengebom bunuh diri di Masjid Pakistan berada di barisan pertama jemaah saat melakukan sholat berjamaah. Ledakan di kompleks polisi di Peshawar, Pakistan itu dilakukan pengebom bunuh diri dari kelompok Taliban Pakistan.
"Saat imam shalat mengatakan 'Allahu Akbar', terdengar ledakan besar," kata Mushtaq Khan, seorang polisi dengan luka di kepala, kepada wartawan dari tempat tidur rumah sakitnya.
"Kami tidak tahu apa yang terjadi karena ledakan itu memekakkan telinga. Ledakan membuat saya keluar dari beranda. Dinding dan atap menimpa saya," imbuhnya.
Penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui bagaimana penyerang menembus penjagaan keamanan elit dan apakah ada bantuan orang dalam. Ledakan itu meruntuhkan lantai atas masjid sehingga menjebak puluhan jemaah di reruntuhan. Tayangan TV menunjukkan tim penyelamat menghancurkan atap yang runtuh untuk turun dan merawat korban yang terjebak di reruntuhan.
"Kami tidak bisa mengatakan berapa banyak yang masih di bawah itu," kata gubernur provinsi Haji Ghulam Ali. Saksi menggambarkan suasana kacau saat polisi dan tim penyelamat bergegas membawa korban luka ke rumah sakit.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengutuk serangan itu. "Skala besar dari tragedi kemanusiaan tidak terbayangkan," ucap Sharif. "Ini tidak kurang dari serangan terhadap Pakistan. Bangsa ini diliputi rasa duka yang mendalam. Saya yakin terorisme adalah tantangan keamanan nasional utama kami," ujarnya menambahkan.
Sharif mengatakan siapa pun yang menargetkan Muslim saat sholat tidak ada hubungannya dengan Islam. Komandan Taliban Pakistan, Sarbakaf Mohmand melalui akun Twitter mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Meski juru bicara dari kelompok tersebut belum memberikan keterangan resmi atas serangan tersebut.
Peshawar adalah ibu kota Provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Wilayah itu memang dikenal dengan kehadiran kuat Taliban Pakistan. Kelompok milisi yang juga dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan melancarkan pemberontakan di Pakistan selama 15 tahun terakhir. Kelompok itu terpisah dari Taliban di Afghanistan, tetapi mereka sekutu dekat.
Baca juga : In Picture: Masjid Dibom Saat Jamaah Shalat Zhuhur di Pakistan