REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak hanya laki-laki yang berperan penting dalam perkembangan sains dunia. Perempuan juga nyatanya memiliki banyak jasa untuk perkembangan sejarah sains dunia. Namun seperti dilansir The Guardian, Ahad (16/6) sejarah sains seringkali mengabaikan pekerjaan perempuan bahkan kredit untuk penemuan mereka dicuri.
Berikut daftar lima ilmuwan perempuan tanpa tanda jasa versi The Guardian.
1. Jean Purdy
Surat-surat kontemporer mengungkap bahwa tokoh kunci dalam program kelahiran bayi in Vitro Fertilisation (IVF) atau bayi tabung pertama pada tahun 1978 adalah Embriolog sekaligus perawat Jean Purdy. Namun ia dikeluarkan dari sebuah rumah sakit di daerah Oldham, karena rekannya Prof Sir Robert Erdward disinyalir ingin mengkreditkan penemuan program bayi tabung pertama itu kepadanya. Edwards kemudian dianugerahi hadiah Nobel.
2. Jocelyn Bell Burnell
Perempuan bernama lengkap Dame Susan Jocelyn Bell Burnell adalah seorang ahli astrofisika dari Irlandia Utara. Ia adalah seorang mahasiswa PhD yang berhasil menemukan pulsar radio pertama pada tahun 1967. Pulsar adalah bintang neutron yang berotasi dengan begitu cepat sampai ratusan kali per detik. Pulsar merupakan sisa yang tertinggal dari kematian sebuah bintang masif yang dinilai sebagai salah satu objek misterius di alam semesta.
Burnell dikreditkan dengan salah satu prestasi ilmiah paling signifikan dari abad ke-20. Penemuan ini juga diakui dengan penghargaan Hadiah Nobel Fisika 1974. Mirisnya, nobel itu tidak dianugerahkan untuk Burnell melainkan dianugerahkan kepada atasan Burnell yang bernama Antony Hewish.
3. Rosalind Franklin
Jim Watson dan Francis Crick secara luas dipuji atas keberhasilannya menemukan struktur DNA. Namun ternyata, data kristalografi sinar-X Rosalind Franklin merupakan kunci untuk penemuan Jim dan Francis tersebut. Lalu apakah keduanya mencuri data Rosalind atau hanya menggunakan data yang tersedia tanpa izin? jawaban untuk pertanyaan tersebut masih menjadi perdebatan hingga sekarang.
Tetapi yang pasti, Jim dan Francis dianugerahi Nobel pada tahun 1962. Seandainya Rosalind hidup, dia seharusnya dianugeri nobel tersebut.
4. Lise Meitner
Bersamaan dengan Otto Hahn dan Otto Robert Frisch, fisikawan Austria-Swedia ini adalah bagian dari trio yang menemukan fisi nuklir uranium pada tahun 1939. Fakta ini mengarah pada pengembangan senjata nuklir dalam perang dunia kedua, dan kemudian generasi listrik dari reaktor nuklir. Meitner dinominasikan untuk Nobel berkali-kali, tetapi entah mengapa, pada akhirnya Hahn-lah yang menerima penghargaan nobel pada tahun 1944.
5. Alice Ball
Perempuan bernama lengkap Alice Augusta Ball adalah ahli kimia yang mengembangkan ekstrak herbal suntik (ethyl hydnocarpate), yang merupakan pengobatan paling efektif untuk kusta selama awal abad ke-20. Dia adalah wanita pertama dan orang Afrika-Amerika pertama yang menerima gelar master dari Universitas Hawaii. Dia juga profesor kimia wanita pertama di universitas tersebut. Ball meninggal pada usia 24 dan ahli kimia lain kemudian memuji pekerjaannya.