REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri Luar Negeri Mesir, Samih Syukri, menegaskan pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terkait kematian Mohamed Mursi tidak perlu ditanggapi serius. Karena, Erdogan dinilainya merupakan bagian dari Ikhwanul Muslimin (IM) yang telah dicap teroris oleh pemerintah Mesir.
Syukri menyebut pernyataan itu mencerminkan fakta keterikatan Erdogan dengan Organisasi Ikhwanul Muslimin (IM) yang dicap teroris. Dan, Erdogan dinilai condong menyebarkan pemikiran radikal yang merupakan jati diri IM.
Menurut Syukri, ambisi Erdogan agar persoalan kematian Mohamed Mursi dibesar-besarkan adalah bentuk ekses dan menciptakan konflik internal untuk kepentingan keterpilihannya. ''Perilaku Erdogan menunjukkan kedengkian mendalam atas capaian dan kesuksesan bangsa dan pemimpin mesir,'' kata dia sebagaimana dilansir Alarabiya, Jumat (21/6).
Sebelumnya, Presiden Turki Tayyip Erdogan bersumpah pada Rabu untuk berusaha memastikan Pemerintah Mesir diadili di pengadilan internasional atas kasus kematian mantan Presiden Muhammad Mursi.
Mursi meninggal diduga akibat menderita serangan jantung ketika persidangannya di pengadilan Mesir pada awal pekan ini.
Erdogan mengungkapkan pernyataan tersebut pada kampanye pemilihan umum di Istanbul. Dia menyebut, "Mursi bukan meninggal dunia, dia dibunuh."
Selain itu, Erdogan juga menyerukan agar Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bertindak atas kasus kematian Mursi. Erdogan menambahkan bahwa dia akan membawa isu tersebut di Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Jepang pada akhir bulan ini.