REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Belanda mengalami pemadaman jaringan telekomunikasi terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Gangguan tersebut menyebabkan kontak nomor darurat 112 dihapus.
Gangguan yang berlangsung selama empat jam tersebut berasal dari perusahaan operator nasional KPN dan mempengaruhi penyedia jaringan telekomunikasi lain yang terhubung dengan jaringannya. "Kami tidak memiliki alasan menganggap ini (peretasan), dan kami memantau sistem kami selama 27 jam dalam tujuh hari," ujar KPN dalam sebuah pernyataan, Selasa (25/6).
Gangguan jaringan telekomunikasi ini merupakan kegagalan saluran darurat nasional yang paling mengkhawatirkan. Sebab, layanan kontak darurat merespons dengan mengeluarkan informasi kontak alternatif di media sosial.
Direktur KPN Joost Farwercj mengatakan, jaringan telekomunikasi di perusahaannya telah didukung oleh perangkat cadangan untuk mencegah kerusakan. Tetapi perangkat cadangan tersebut tidak berfungsi. KPN telah diminta memberikan keterangan penyebab gangguan jaringan telekomunikasi kepada Menteri Kehakiman dan Keamanan Ferdinand Grapperhuis.
Selama gangguan jaringan telekomunikasi berlangsung, polisi memperketat keamanan. Sementara, petugas pemadam kebakaran akan berjaga di daerah-daerah penting untuk melakukan antisipasi.
Pihak berwenang merancang layanan NL-Alert untuk menghubungi warga melalui ponsel mereka ketika ada keadaan darurat. Surat kabar Telegraaf mengungkapkan Kementerian Kehakiman dan Keamanan menggunakan NL-Alert untuk mengirimkan pesan Whatsapp sebagai alternatif layanan kontak darurat 112.
Banyak pihak yang percaya jaringan telekomunikasi paling penting di Belanda dapat mengalami gangguan. Anggota parlemen Chris van Dam tidak menyangka jaringan telekomunikasi 112 yang sangat penting bagi negara sangat rentan terhadap gangguan.
"Ini seharusnya tidak mungkin (terjadi)," ujar van Dam, dilansir BBC.
KPN bukan satu-satunya penyedia telekomunikasi yang mengalami masalah jaringan baru-baru ini. Awal bulan ini, Vodafone mengalami gangguan pada layanan broadband seluler dan telepon yang memengaruhi pelanggan di Inggris dan beberapa negara lain.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
