Kamis 27 Jun 2019 17:05 WIB

KTT G-20 Bahas Lima Isu Penting, Ini Rinciannya

KTT G-20 akan digelar akhir pekan ini di Osaka, Jepang.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Petugas bandara membagikan leaflet pengumuman pengalihan arus saat pertemuan G-20 mendatang di Bandara Internasional Kansai, Osaka, Jepang, Senin (24/6).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Petugas bandara membagikan leaflet pengumuman pengalihan arus saat pertemuan G-20 mendatang di Bandara Internasional Kansai, Osaka, Jepang, Senin (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pertemuan puncak KTT G-20 dijadwalkan digelar pada Jumat dan Sabtu pekan ini di Osaka, Jepang. Para pemimpin negara anggota diperkirakan akan membahas lima isu pokok.

1. Gencatan senjata perang dagang Amerika Serikat (AS)-Cina

Baca Juga

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping dijadwalkan bertemu pada Sabtu (29/6) di sela-sela KTT G-20. Mereka diharapkan membuat terobosan untuk mengakhiri perang dagang yang telah menghambat pertumbuhan global.

AS dan Cina telah menyetujui gencatan senjata sementara sebelum pertemuan di Osaka. Hal itu dilaporkan South China Morning Post pada Kamis (27/6), dengan mengutip sejumlah sumber.

Sebelum bertolak ke Jepang, Trump mengatakan kesepakatan dagang dengan Cina mungkin dilakukan akhir pekan ini. Namun dia menyatakan siap mengenakan tarif pada semua produk impor milik Beijing jika kedua negara tetap menemui kebuntuan.

2. Ekonomi Global

Para pembuat kebijakan telah berada dalam tekanan ketika pertumbuhan global melambat karena ketegangan perdagangan. Hal itu juga dipengaruhi U.S. Federal Reserve yang mengisyaratkan memangkas suku bunga.

Hal tersebut melemahkan dolar AS dan memberikan tekanan pada Bank Sentral Eropa dan Bank Jepang untuk menemukan cara guna menjaga mata uang mereka dari kenaikan. Sebab, hal itu dapat merusak perekonomian mereka yang bergantung pada ekspor.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berharap dapat mendapatkan bahasa perdagangan bebas dalam komunike penutupan pertemuan. Namun, hal itu diprediksi akan mendapat penentangan dari Trump yang tahun lalu membatalkan janjinya untuk menghindari proteksionisme.

3. Perubahan Iklim

Perselisihan tentang perubahan iklim terus berlanjut. Draf terbaru G-20 tentang perubahan iklin yang sempat dilihat Reuters, membangkitkan kembali dukungan untuk Perjanjian Paris. Dalam draf tersebut dikatakan bahwa perjanjian itu tak dapat diubah.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan negaranya tidak akan menerima komunike G-20 yang tak menyebutkan Perjanjian Iklim Paris.

4. Iran dan Minyak

Meskipun Iran bukan anggota G-20, tetapi negara itu telah menjadi sorotan menyusul serangkaian serangan terhadap kapal tanker di Teluk Persia dalam sebulan terakhir. AS telah menuding Iran sebagai aktor di balik kejadian tersebut. Teheran telah membantah tuduhan itu.

Ketidakstabilan yang terjadi di perairan Teluk Persia dan Teluk Oman dikhawatirkan dapat mengganggu harga minyak dunia. Selain itu, pasar minyak turut merisaukan tenggat waktu yang akan datang bagi OPEC untuk memutuskan apakah akan memperpanjang pengurangan produksinya.

5. Sampah Laut

G-20 dilaporkan akan mengadopsi kerangka kerja baru untuk menerapkan langkah-langkah guna mengurangi limbah plastik ke mencemari lautan. Hal itu diungkap setelah menteri lingkungan hidup negara anggota G-20 melakuka pertemuan dua pekan lalu. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement