REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt yang juga calon perdana menteri mengatakan ia akan meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan pada 31 Oktober mendatang. Hanya jika pada awal bulan itu belum ada tanda-tanda kesepakatan Brexit akan diloloskan parlemen.
Hunt bertarung dengan Boris Johnson dalam memperebutkan kursi yang ditinggalkan Theresa May. Hunt mengatakan melaksanakan Brexit tepat waktu menjadi tugas demokrasinya.
"Perbedaan antara saya dan Boris tidak sebesar yang orang-orang katakan," kata Hunt kepada stasiun televisi BBC, Ahad (30/6).
"Pada awal Oktober, jika tidak ada prospek kesepakatan dapat melalui parlemen, maka saya akan meninggalkan (Uni Eropa) pada bulan Oktober karena itu janji demokrasi kami kepada rakyat Inggris," tambahnya.
Sementara rivalnya, Johnson berjanji jika memenangkan pemilihan perdana menteri ia akan meningkatkan pinjaman pemerintah untuk mendorong infrastruktur Inggris. Johnson mengatakan pemerintah saat ini tidak cukup banyak mengeluarkan dana untuk pelayanan publik seperti pendidikan.
Johnson mengatakan pemerintah harus lebih banyak mengeluarkan uang dan memotong pajak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Johnson menambahkan ia akan menjadi orang dermawan untuk pengusaha.
Menurut Johnson pernyataan kasarnya terhadap pengusaha tentang kekhawatiran mereka dengan Brexit dikeluarkan dari konteksnya. "Saat ini ada ruang yang tersedia dan kami bermaksud untuk menggunakannya," kata Johnson, kepada Sky News.
Johnson mengatakan jika pinjaman dapat meningkatkan proyek infrastruktur dan ada kemungkinan mendapat pinjaman dengan suku bunga rendah demi kepentingan jangka panjang maka ia akan mengambil pinjaman. Ia sudah membeberkan serangkaian janji untuk meningkatkan pengeluaran pemerintah jika terpilih sebagai perdana menteri.