Senin 01 Jul 2019 07:47 WIB

Palestina Bebaskan Pengusaha Peserta Konferensi Bahrain

Pengusaha Palestina sebelumnya ditangkap karena ikut Konferensi Bahrain

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin (kelima dari kiri) dan Putra Mahkota Bahrain Pangeran Salman bin Hamad Al Khalifa (keenam dari kiri) mendengarkan Penasihat Senior Gedung Putih Jared Kushner berbicara dalam pembukaan konferensi 'Peace to Prosperity' di Manama, Bahrain, Selasa (25/6).
Foto: Bahrain News Agency via AP
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin (kelima dari kiri) dan Putra Mahkota Bahrain Pangeran Salman bin Hamad Al Khalifa (keenam dari kiri) mendengarkan Penasihat Senior Gedung Putih Jared Kushner berbicara dalam pembukaan konferensi 'Peace to Prosperity' di Manama, Bahrain, Selasa (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH— Otoritas Palestina (PA) pada Ahad (30/6) membebaskan seorang pengusaha Palestina yang ditangkap ketika kembali dari konferensi ekonomi yang dipimpin Amerika Serikat di Bahrain pekan ini. 

Kepemimpinan Palestina memboikot konferensi itu sebagai protes atas rencana ekonomi AS bagi perdamaian Palestina-Israel dengan menyatakan adalah Trump menambah kerumitan bagi pihak Palestina dengan memotong bantuan.

Baca Juga

Mereka menyebut sejumlah pengusaha Palestina yang menghadiri pertemuan itu sebagai "kaki tangan" walaupun Salah Abu Miala, dari Kota Hebron di Tepi Barat yang diduduki Israel, satu-satunya orang yang ditangkap setelah kembali pada Jumat.

Saudara lelaki Abu Miala, yang minta jati dirinya tak disebutkan, mengatakan Abu Miala telah dibebaskan. "Saudaraku sudah di rumah. Dia sakit. Kami tak ingin siapapun bicara dengan dia," ujarnya.

Seorang pejabat Palestina yang berbicara kepada Reuters dengan syarat tidak disebutkan jati dirinya mengatakan Abu Miala sudah dibebaskan sekitar Sabtu malam.

Kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan dinas keamanan PA tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar.

PA dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) telah menolak melakukan kontak dengan pemerintahan Trump selama 18 bulan dengan menuduhnya bias terhadap Israel.

Tim Trump yang diketuai penasihat senior dan menantu Trump, Jared Kushner, dan utusan kawasan, Jason Greenblat, meluncurkan garis besar rencana ekonomi senilai 50 miliar dolar AS bagi perdamaian Palestina-Israel pada Selasa di Bahrain. Tim itu mengatakan program investasi bagi pihak Palestina akan diikuti oleh rencana politik.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement