Rabu 17 Jul 2019 06:44 WIB

Rumah Mungil Biru di Perth yang Jadi Incaran Turis Asia Untuk Ber-selfie

Ada puluhan ribuan unggahan foto yang menggunakan hashtag #blueboathouse

Red:
abc news
abc news

Jika Anda menyetir menyisiri Mounts Bay Road yang indah di Perth, pasti akan melihat antrian turis Asia yang berpakaian rapi sedang mengantri panjang di sebuah jalan setapak tepi sungai setiap harinya.

Setiapnya turis Asia datang ke tempat tersebut dan rela menunggu bahkan berdesakan demi mendapatkan foto selfie yang sempurna.

Tempat tersebut tidaklah biasa, karena sebuah rumah mungil berwarna biru yang sudah berusia 90 tahun dan sebelumnya pernah ditelantarkan.

Di jaman jejaring sosial, saat 'Like' sudah hampir disamakan dengan mata uang, rumah yang sebenarnya gudang perahu tersebut kini sudah menyedot uang.

Ada puluhan ribuan unggahan foto yang menggunakan hashtag #blueboathouse di Instagram, dan kini boathouse ini telah menjadi ikon Australia karena digunakan sebagai iklan yang ditujukan bagi turis Asia.

 

Casey Koo, turis Malaysia mengatakan pertama kali melihat bangunan popular tersebut di sebuah blog berbahasa China dan ia pergi khusus ke Perth untuk menjadikannya sebagai latar belakang fotonya.

"Pemandangannya begitu sempurna dan sangat santai dan tenang," katanya.

"Saya rasa banyak blog Cina telah memperkenalkannya ke orang-orang, karena itu mereka datang ke sini dan kami hanya mengikutinya."

Tania, turis dari Thailand mengatakan rumah perahu itu populer di negaranya karena banyak pasangan muda yang foto pernikahannya diambil disini.

"Orang-orang datang ke sini sebelum menikah dan mengambil foto-foto yang benar-benar mewah," katanya.

"Sebagian besar tahu dari Instagram - mereka mengatakan jika Anda mengunjungi Perth, maka harus mengunjungi rumah perahu ini, selain ke Fremantle dan Kings Park."

 

Kekuatan hashtag dan 'tempat selfie bagi warga Asia'

Peneliti pemasaran digital dari Edith Cowan University di Adelaide, Violetta Wilk menggunakan gudang perahu ini sebagai studi kasus untuk penelitiannya soal advokasi merek online dan pemasaran sosial media secara organik.

Dr Wilk mengatakan fenomena istilah pemasaran "tempat selfie bagi warga Asia" yang viral - juga dikenal dengan singkatan Asian Selfie Spot, atau ASS, serta pencarian hashtag telah membuat gudang perahu tersebut mendapat status sosial media yang prestisius.

"Tempat popular seperti ini cenderung terjadi secara organik, yakni tren yang muncul di jejaring sosial melalui keterlibatan mereka, Like, Share, dan Komentar," katanya.

"Kita yang menyulut tren itu dan kemudian menjalar seperti api di jejaring sosial."

 

Dr Wilk mengatakan akan sulit untuk menciptakan dan memasarkan tujuan wisata sepopuler gudang perahu.

"Inilah sifat organik dari jejaring sosial, di mana Anda dan saya berbagi pengalaman merek dan pengalaman tujuan, yang tentunya berlaku di sini," katanya.

"Orang ingin pamer bahwa mereka pernah ke sana."

"Turis dari Asia sangat menikmati lokasi ini dan suka berfoto selfie di sini."

"Tidak jarang menemukan antrian orang-orang yang berbaris hanya untuk mendapatkan foto selfie yang sempurna."

"Ini adalah kekuatan dari hashtag, kita jadi bisa menandai konten yang menciptakan percakapan secara bersama-sama di ruang digital seputar tema atau frase umum."

Tonton videonya dari tempat yang kini ramai dikunjungi turis setiap harinya disini.

 

Rela menunggu satu jam demi selfie

Di Bali pun terdapat satu lokasi yang kini sedang cukup popular di kalangan pengguna Instagram.

 

Dengan bentuk seperti dinosaurus, tebing karang di kawasan Pantai Kelingking, Nusa Penida menarik para turis lokal dan asing yang rela menunggu hampir sejam untuk bisa foto selfie.

Kebanyakan dari mereka yang berpose disini adalah warga berlatar belakang Asia dan tempat ini sudah ramai dengan turis sejak pagi hari.

Pantai Kelingking pertama kali menjadi popular setelah disebut-sebut sebagai salah satu pantai terindah di dunia oleh CNN Asia dan situs TripAdvisor.

Artikel ini disadur dari laporan aslinya dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca disini, dengan ditambahi informasi soal Pantai Kelingking.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement