REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani undang-undang federal untuk menangguhkan perjanjian Intermediate-range Nuclear Forces (INF) pada Rabu (3/7).
“Tangguhkan Perjanjian (INF) antara Uni Soviet dan Amerika Serikat (AS) tentang penghapusan rudal jarak menengah dan pendek mereka, yang ditandatangani di Washington pada 8 Desember 1987,” kata Putin dalam dokumen yang dirilis di situs informasi hukum resmi, dikutip laman Sputnik.
Penangguhan INF secara resmi dilakukan setelah Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengisyaratkan kesiapan negaranya merespons setiap langkah yang berpotensi diambil NATO. Dia mengatakan Rusia akan merespons dengan langkah-langkah militer jika keamanannya terancam.
“Kami akan mempelajari keputusan yang dirumuskan negara-negara anggota NATO dalam beberapa bulan mendatang. Kami siap untuk opsi apa pun,” ujar Ryabkov.
“AS dan sekutunya di NATO tentu harus disalahkan atas kemungkinan komplikasi dari situasi militer dan politik di kawasan Atlantik Eropa, karena mereka telah mengejar kebijakan untuk menghancurkan INF,” kata Ryabkov.
INF ditandatangani AS dan Uni Soviet pada 1987. Perjanjian tersebut melarang kedua belah pihak memproduksi atau memiliki rudal nuklir dengan daya jangkau 500-5.500 kilometer. Pada Januari lalu, AS memutuskan mundur dari perjanjian itu. Washington menuding Moskow kerap melanggar ketentuan dalam INF.
Keputusan dua negara menangguhkan keterikatannya dalam INF telah memicu kekhawatiran dari negara-negara Eropa. Sebab, selama ini INF telah dianggap sebagai fondasi keamanan bagi Benua Biru.