Selasa 23 Jul 2019 13:33 WIB

AS Klaim Miliki Gudang Senjata Nuklir Paling Canggih

Menteri Energi AS mengungkapkan kepemilikan senjata nuklir saat berkunjung ke Israel.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Pemerintah AS yang terpaksa mengembangkan persenjataan nuklir, akhirnya melakukan uji coba nuklir pertama di lokasi baru di Nevada, pada 27 Januari 1951.
Foto: Pinterest
Pemerintah AS yang terpaksa mengembangkan persenjataan nuklir, akhirnya melakukan uji coba nuklir pertama di lokasi baru di Nevada, pada 27 Januari 1951.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Menteri Energi Amerika Serikat (AS) Rick Perry mengatakan negaranya memiliki gudang senjata nuklir yang paling maju dan modern di dunia. Ia juga mengungkapkan bahwa Negeri Paman Sam telah bekerja keras untuk melakukan modernisasi senjata nuklir yang selama ini dianggap ‘usang’. 

“Semoga kami tidak harus menggunakannya. Namun, jika digunakan, maka ini akan berfungsi seperti apa yang kami katakan,” ujar Perry dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada Senin (23/7). 

Baca Juga

Pernyataan Perry mengenai senjata nuklir tersebut datang bertepatan dengan kunjungannya ke Israel. Dalam kesempatan itu, ia membahas sejumlah hal tentang sumber daya energi regional, serta keamanan siber. 

Kunjungan Perry ke Israel juga datang menyusul ketegangan AS dan Iran yang semakin meningkat. Menurut pria berusia 69 tahun itu, AS dan sejumlah negara Barat akan memastikan bahwa Teheran tak akan dapat mengembangkan senjata nuklir. 

Perry juga mengatakan bahwa Iran telah menimbulkan sejumlah ancaman besar. Bahkan, ia mengklaim bahwa negara Timur Tengah itu telah melakukan ribuan upaya seragan siber terhadap AS setiap harinya. 

“Banyak pelaku kejahatan di seluruh dunia, terutama Iran yang telah dengan jelas menjadikan serangan cyber sebagai bagian dari strategi mereka,” kata Perry. 

Dalam kunjungannya ke Israel, Perry disambut oleh Menteri Eenergi Yuval Steinitz untuk menandatangani perjanjian kerja sama di bidang itu. Menurut Kedutaan Besar AS, rekan-rekan membahas keamanan keamanan siber dan investasi gas regional. 

Perry juga dijadwalkan untuk bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (23/7). Kemudian, pada akhir pekan ini, mantan gubernur Texas itu juga akan melakukan perjalanan ke Ibu Kota Kairo, Mesir, di mana ia akan mewakili AS dalam acara Eastern Mediterranean Gas Forum (Forum Gas Mediterania Timur). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement