Sabtu 03 Aug 2019 22:36 WIB

Polisi Turki Sita Alquran Berusia Seribu Tahun

Turki sedang gencar menghentikan penjualan benda-benda bersejarah ilegal.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Membaca Alquran
Foto: AP /Amr Nabil
Ilustrasi Membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, MUGLA --- Kepolisian Turki menamankan sebuah manuskrip berupa Alquran berusia 1.000 tahun yang akan diselundupkan. Dilansir dari Daily Sabah, Sabtu (3/8), Alquran itu disita dari para pedagang barang antik di Provinsi Selatan Mugla.

Alquran yang ditutup dengan sampul kulit kijang itu tepatnya disita di distrik Tatahan dalam sebuah operasi yang dilakukan oleh unit khusus antipenyelundupan benda-benda bersejarah. Kepolisian Turki pun meringkus dua tersangka dalam operasi tersebut.

Baca Juga

“Dua tersangka yang berencana menjual naskah itu ditangkap dalam operasi,” seperti dilansir Daily Sabah.

Tak hanya itu, polisi juga menyita sebuah senapan dan mobil dalam operasi itu. Meski demikian, belum ada keterangan rinci terkait Alquran berusia 1000 tahun itu.

Diketahui pada pekan lalu, Kepolisian Turki juga menyita ratusan artefak kuno dalam sebuah operasi antipenyelundupan barang bersejarah di kota Ankara, Turki. Unit antipenyelundupan Kepolisian Ankara melakukan penyelidikan terhadap sebuah kendaraan di distrik Etimesgus.

Diantara artefak yang berhasil diamankan, yakni dua buah botol kuno, dua patung logam, kandil kepala naga, 36 benda-benda kuno, tujuh cincin, dan 590 koin kuno yang diyakini berasal dari zaman Romawi.

Polisi pun meringkus dua orang dalam operasi itu. Tersangka berinisial SK dan AG itu ditahan terkait penyelundupan artefak-artefak itu.

Turki sedang gencar melakukan operasi untuk menghentikan penjualan benda-benda bersejarah secara ilegal. Selain itu, untuk melindungi warisan budaya. Hal itu penting bagi Turki yang memiliki 3.000 kota kuno dan 42 peradaban. Industri wisata bergantung pada warisan sejarah untuk menarik jutaan pengunjung asing datang setiap tahunnya ke negara itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement