REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Maskapai penerbangan Air China akan menangguhkan rute penerbangan Beijing-Hawaii mulai 27 Agustus. Penangguhan ini dilakukan karena rute tersebut kekurangan peminat di tengah meningkatnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Penumpang yang telah membeli tiket rute Beijing-Hawaii akan dikembalikan secara penuh setelah waktu penangguhan berlangsung. Berdasarkan data penerbangan China, Variflight, rute Beijing-Honolulu yang terbang tiga kali seminggu rata-rata mengangkut 66,37 persen penumpang pada tahun lalu.
Jumlah tersebut di bawah rata-rata penerbangan internasional Air China yang mencapai 76,69 persen pada tahun lalu. Pada Juni lalu, Beijing mengeluarkan peringatan kepada warganya mengenai risiko bepergian ke AS. Risiko tersebut antara lain kekhawatiran tentang kekerasan senjata, perampokan, dan pencurian.
AS dan China telah terlibat dalam perang dagang yang mengakibatkan terganggunya rantai pasokan serta pasar keuangan global. Jumlah wisatawan China yang tiba di AS mengalami penurunan pada tahun lalu. Penurunan tersebut terjadi untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir.
Pengumuman Air China membuat saham perusahaan yang terdaftar di Hong Kong turun 3,5 persen. Sementara, saham yang terdaftar di Shanghai juga turun 2,8 persen.
Di sisi lain, Hawaiian Airlines telah menutup layanan rute penerbangan Honolulu-Beijing sejak tahun lalu. Penutupan ini akibat pertumbuhan permintaan yang lebih lambat dari perkiraan. Hawaiian Airlines membuka rute Honolulu-Beijing pada 2014 dan melayani penerbangan setiap hari.
CEO Hawaiian Airlines Peter Ingram mengatakan rute Honolulu-Beijing ditutup karena sepi penumpang. Menurutnya, penutupan rute itu tidak ada hubungannya dengan ketegangan perdagangan antara AS dan China.