Selasa 13 Aug 2019 12:47 WIB

Profesor Jadi Korban Kejatuhan Pohon di Melbourne

WNI Angie Suryadi meninggal setetelah mobilnya tertimpa pohon di Melbourne

Red:
abc news
abc news

Dua kejadian tragis yang hanya berbeda dalam bilangan hari memakan korban dua perempuan tewas karena tertimpa pohon di negara bagian Victoria di saat terjadinya cuaca buruk, dengan angin kencang dan suhu yang dingin.

Hari Jumat (9/8/2019) seorang warga asal Indonesia Angie Suryadi meninggal setetelah mobil yang mereka kendarai tertimpa pohon di pinggiran kota Melbourne sekitar 77 km dari pusat kota.

Hari Senin (12/8/2019), seorang profesor perempuan berusia 36 tahun dan ibu dari dua anak yang masih kecil Allison Milner juga tewas ketika sebuah pohon tumbang ketika dia sedang berjalan kaki menuju ke kantornya di Princes Park, Melbourne.

Allison Milner adalah tenaga pengajar di Universitas Melbourne yang kampusnya tidak jauh dari lokasi kejadian, dan Millner dikenai dalam kepakarannya di biang gender, disabilitas, pencegahan tindak bunuh diri dan kerja.

Allison sedang berjalan kaki sekitar pukul 8:30 pagi di jalan setapak di Royak Parade di Parkville ketika sebuah pohon yang sudah berusia lebih dari 100 tahun tumbang.

Dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Kematian tragis Allison merupakan kejutan besar dan kehilangan yang besar bagi komunitas universitas." kata Terry Nolan kepala jurusan Kependudukan dan Kesehatan Global di Universitas Melbourne.

 

Dua kejadian tragis ini telah menimbulkan perdebatan mengenai keselamatan perjalanan warga di Melbourne berkenaan dengan begitu banyaknya pohon-pohon besar dan sudah berusia lama.

Dalam kejadian yang menewaskan Allison Milner tersebut, menurut City of Melbourne, kota praja yang mengatur wilayah tersebut, pohon elm yang tumbang sudah berusia lebih dari 100 tahun.

Pohon elm itu merupakan satu dari beberapa pohon serupa yang menghiasai Royal Parade, sebuah taman besar yang menghubungkan antara kawasan peerumahan Carlton dan Brunswick dengan pusat kota Melbourne CBD.

City of Melbourne mengatakan bahwa pohon tersebut baru saja diperiksa sebulan lalu, dan ketika itu tidak ditemukan adanya pertanda bahwa pohon tersebut berbahaya bagi keamanan publik.

 

Dalam reaksinya para pakar mengenai masalah pepohonan mengatakan bahwa walau tragis, semua pihak untuk tidak tergesa-gesa membuat keputusan apakah semua pohon yang ada di Melbourne berbahaya.

Pakar pohon atau yang disebut arborist Peter Clark yang melihat gambar pohon yang tumbang tersebut mengatakan kepada ABC bahwa pohon tersebut tumbang 'pasti disebabkan' karena cuaca buruk yang melanda Melbbourne hari Jumat.

"Alasan mengenai tumbangnya pohon tersebut karena terbatasnya akar untuk tumbuh di bagian sisi jalan."kata Clark.

"Dan pasti karena kencangnya angin yang terjadi hari Jumat dan hari Senin, tumbang karena adanya angin lagi dan hujan.' katanya lagi

Namun Clark mengatakan sebaiknya masalah ini didekati dengan pendekatan pohon per pohon.

"Saya mengatakan jangan tergesa-gesa untuk mencabut semua pohon. Pohon ini harus dilihat satu per satu, bukan sebagai satu kelompok."

Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement