Wanita asal Surabaya Novy Chardon dituduh mengincar separuh harta kekayaan suaminya John William Chardon, termasuk perusahaan, investasi pertambangan, serta dana pensiunnya.
Hal ini dikemukakan oleh John kepada polisi tiga minggu setelah Novy dilaporkan hilang pada 6 Februari 2013 silam.
Pengakuan John yang kini jadi terdakwa pembunuhan atas Novy itu diperdengarkan dalam sidang lanjutan kasus ini di Mahkamah Agung negara bagian Queensland, Australia, Rabu (28/8/2019).
Novy (34 tahun) tidak diketahui keberadaannya lagi di tengah perselisihan rumah-tangganya dengan John (71 tahun).
Ibu dua anak itu belum pernah ditemukan sampai sidang kasus ini digelar 15 Agustus 2019, namun polisi memperkirakan dia sudah meninggal dengan terdakwa suaminya sendiri.
Sidang dijadwalkan berlangsung empat minggu dengan menghadirkan sekitar 70 saksi.
Berhak atas harta suami
Lebih dari enam tahun setelah Novy menghilang, John diseret ke meja hijau dengan tuduhan pembunuhan terhadap istrinya.
Dalam pengakuannya kepada polisi, John menyebutkan istrinya itu tidak akan pernah mendapatkan harta yang dia incar.
Dalam rekaman pemeriksaan polisi, John mengatakan bahwa istrinya menginginkan pembagian aset 50-50 setelah mendapat nasihat hukum dari pengacaranya.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa dia juga akan mendapatkan saham perusahaan saya," kata John.
Dia menambahkan, Novy juga ingin mengambil sebagian investasi suaminya yang bernilai 600.000 dolar di sektor pertambangan dan dana pensiun.
Tapi John memastikan bahwa hal itu tidak akan pernah terjadi. "Pengacaranya menyebut dia berhak mendapatkan 50-50. Tapi itu pendapat pengacara saja," katanya.
Sebelumnya dia juga mengaku memberi Novy "uang saku" mingguan sebesar 1.200 dolar (sekitar Rp 12 juta).
Terdakwa menjelaskan bahwa istrinya itu memiliki tas tangan senilai 60.000 dolar (Rp 600 juta) dan orangnya sangat egois.
Kaget terima surat cerai
Dalam rekaman wawancara yang sama, John mengatakan kepada para detektif bahwa dia "kaget" menerima surat cerai dari Novy pada Pukul 3 sore, 6 Februari 2019. Di hari yang sama Novy menghilang.
John bersikukuh tidak tahu-menahu tentang apa yang terjadi pada istrinya itu, namun dia mengaku ingat Novy sempat berkata bahwa dia akan pergi, atau harus pergi, meninggalkannya.
Menurut versi John, Novy kemungkinan melarikan diri setelah "seseorang menanamkan rasa takut akan Kristus ke dalam dirinya".
"Siapa pun yang berhubungan dengannya, saya pikir mereka telah sudah melakukan hal kotor padanya."
Terdakwa bahkan menyebut dirinya curiga istrinya itu terlibat dalam perampokan senjata.
"Saya sangat yakin bahwa dia mengemasi perhiasannya lalu pergi menghilang," kata John Chardon.
Dalam sidang terungkap bahwa perhiasan milik Novy itu bernilai 70.000 dolar (sekitar Rp 700 juta).
Para juri juga mendengar keterangan dalam sidang bahwa pasangan John dan Novy yang tahun 2000 memiliki kehidupan yang bahagia pada tahun-tahun pertama pernikahan.
Pernikahan itu mulai berantakan sekitar 2009, seperti pernah diceritakan Novy kepada seorang temannya bahwa John telah berselingkuh dengan orang lain.
Mereka pun berpisah pada tahun 2012, tetap tinggal serumah meski telah menjalani hubungan dengan pasangan berbeda.
ABC/AAP